![]() |
Tim KSP melakukan kunjungan ke RSUD Dok II Jayapura, Provinsi Papua/Dok. SKP, |
Jayapura – Tim monitoring dan evaluasi Kantor Staf Presiden (KSP) menyatakan apresiasinya sekaligus dukungan terhadap percepatan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk menjawab kebutuhan penanganan COVID-19 di kawasan Indonesia Timur.
Dalam rangka meninjau kesiapan pemerintah daerah dalam pelayanan kesehatan dan penanganan pandemi COVID-19 di rumah sakit, tim KSP melakukan kunjungan ke RSUD Dok II Jayapura, Provinsi Papua, pada jumat (13/8/2021).
“Inisiatif perbaikan infrastruktur kesehatan merupakan hal penting untuk menjamin kesehatan masyarakat, sehingga pembangunan seperti ini harus dipercepat dan tidak mengganggu pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Tenaga Ahli KSP, Rini S. Modouw.
Rini melanjutkan, pembangunan ini juga harus diimbangi dengan tersedianya jumlah nakes yang memadai, seperti dokter spesialis, tenaga kesehatan, dan tenaga perawat.
“Oleh karenanya, KSP akan mendorong ketersediaan kuota nakes untuk pengangkatan honorer nakes dengan format afirmasi,” sambungnya.
lebih lanjut KSP mengatakan, bahwa pihaknya akan meneruskan permohonan dari Pemda untuk melakukan afirmasi action ke pusat melalui kemendagri dan kemenkes.
Sebagai informasi, RSUD Dok II Jayapura merupakan rumah sakit rujukan utama untuk penanganan COVID-19 di Papua.
Selain itu, RSUD Dok II Jayapura merupakan salah satu dari 14 rumah sakit rujukan nasional yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) 390/2014.
Saat ini pihak Rumah Sakit sedang menggenjot proses pembangunan gedung rawat inap VIP, gedung untuk spesialis jantung.
Pihak Rumah Sakit juga berencana untuk segera mempersiapkan pembangunan gedung pengembangan ibu dan anak serta traumatic center di tahun depan.
Proses pembangunan dan perbaikan di RSUD Dok II Jayapura ini pun ditargetkan selesai tahun 2024.
Sebelumnya proses pembangunan RSUD Dok II Jayapura sempat terhenti selama 8 tahun. Namun pembangunan RS dilanjutkan setelah kepemimpinan berganti dan kebijakan pemimpin daerah memperbaiki kondisi tersebut dengan respon cepat guna membantu penanganan COVID-19 di Papua.
Aloysius Giay selaku Direktur RSUD Dok II Jayapura mengakui bahwa Rumah Sakit sempat mengalami kesulitan dalam menangani COVID-19, terutama seiring dengan lonjakan kasus COVID-19 di Papua sekitar 3 minggu lalu.
Pihak Rumah Sakit pun sempat kewalahan karena jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki tidak sebanding dengan jumlah pasien yang ditangani, walaupun pada akhirnya situasi krisis dapat tertangani dengan baik.
“Kalau kami tolak pasien COVID-19 sini, nanti mereka mau kemana lagi?,” ujar Aloysius, menekankan komitmen Rumah Sakit yang akan tetap melayani masyarakat di tengah keterbatasan sekalipun.
Sementara itu, data dari Satgas COVID-19 Nasional per 13 Agustus menunjukkan adanya 241 penambahan kasus positif di Papua yang menjadikan total kasus COVID-19 di provinsi timur Indonesia itu menjadi 29,779 kasus. (riz)