KSP Meoldoko Dorong Diplomasi Dunia Melalui Studi Islam

14 Oktober 2021, 15:26 WIB

AVvXsEhm9pIcUwm3CWMEJCvhupNbUQE75m0YsCH71v4TnZsw5in9j7sr5tVbcFhHkJxSBTWAnY2u9S9C7M guH2
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Dr. Moeldoko dorong studi islam pendekatan diplomasi kepada dunia./Dok.Biro Pers Setpres.

 Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Dr. Moeldoko  mendorong  studi Islam  sebagai bentuk pendekatan diplomasi Islam Indonesia kepada dunia.

Hal ini Ia sampaikan dalam pertemuannya bersama Rektor dan petinggi kampus UIII di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (14/10/2021).

“Pendekatan diplomasi melalui studi Islam ini penting. Mungkin perlu juga kita menargetkan penerima beasiswa dari negara-negara yang masih berpikir bahwa Islam di Indonesia dipenuhi dengan teroris. Jadi kita bisa meluruskan disitu,” kata Moeldoko.

Ia juga menambahkan bahwa studi Islam dengan konteks Indonesia memberikan kekhasan yang diharapkan mampu menjadi ikon baru pusat studi Islam dunia.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Moeldoko, pihak kampus UIII juga melaporkan bahwa saat ini setidaknya 100 beasiswa kuliah telah diberikan kepada insan-insan akademis dari 59 negara yang ingin mendalami studi Islam di UIII.

Rektor UIII Komaruddin Hidayat mengatakan bahwa sebagian besar penerima beasiswa adalah perempuan, terutama berasal dari kawasan Timur Tengah.

“Ini adalah ikon baru. Satu-satunya kampus fenomenal hasil karya dari Presiden Joko Widodo dan para petinggi negara ini,” lanjut Komaruddin.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) No. 57/2016 tentang pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada 29 Juni 2016.

Kampus UIII pun memiliki tujuh fakultas itu yakni Kajian Islam, Ilmu Sosial Humaniora, Ekonomi Islam, Sains dan Teknologi, Pendidikan, serta Arsitektur dan Seni.

KSP melalui Kedeputian 2 telah berkomitmen untuk terus mengawal proses pembangunan kompleks kampus yang belum rampung hingga hari ini.(Miftach Alifi)

Berita Lainnya

Terkini