KSP: Penambahan BOR hingga Cepatnya Akses Vaksin Bukti Kemampuan Sistem Kesehatan Nasional

17 Agustus 2021, 17:38 WIB
Dokter Brian Prahastuti, Tenaga Ahli Utama KSPSiaran Pers Kantor Staf Presiden RI/Dok. KSP

Jakarta – Sistem kesehatan nasional diklaim menunjukkan kemampuan dalam memutus mata rantai Covid-19 yang tergambar dari penambahan informasi bed occupancy ratio (BOR) dan intensive care unit (ICU) hingga cepatnya mendapatkan vaksin.

Seperti diungkapkan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2021 di Jakarta, secara perlahan, sistem kesehatan nasional menunjukkan kemampuannya dalam memutus mata rantai Covid-19. 

Kata Presiden Jokowi, hal ini terjadi setelah melalui berbagai perbaikan dan peningkatan layanan kesehatan, Senin 16 Agustus 2021.

Kata Kepala Negara, kapasitas sektor kesehatan meningkat pesat dan semakin mampu menghadapi ketidakpastian yang tinggi dalam pandemi.

Presiden Joko Widodo juga menjelaskan, melalui diplomasi vaksin ini,
pemerintah telah menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia berperan
aktif untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 

Tenaga Ahli Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) dokter Brian Sri Prahastuti, mengungkapkan, peningkatan kemampuan sistem kesehatan nasional tergambar melalui penambahan informasi bed occupancy ratio (BOR) dan intensive care unit (ICU). 

Selain itu juga kemampuan memantau mobilisasi, pendayagunaan dan rekrutmen tenaga kesehatan, pemenuhan kebutuhan obat dan alat kesehatan (Alkes), hingga penguatan sistem informasi. 

“Memang belum sempurna dan masih perlu ada perbaikan. Tapi, terbukti kita mampu,” kata  Brian, dalam keterangannya Selasa (17/8/2021).

Selain itu, perbaikan juga dilakukan dengan cepat termasuk respon cepat global diplomasi untuk mendapatkan vaksin sebagai upaya mempercepat upaya memutus mata rantai penularan, dan menurunkan case fatality rate. 

Negosiasi di tingkat global secara bilateral dan multilateral ini menjadi salah satu cara untuk mendapatkan sejumlah vaksin yang dibutuhkan dalam upaya mencapai herd immunity.

Kata Brian, Indonesia juga memperjuangkan di tingkat global akses vaksin yang equitable (adil) untuk negara negara miskin melalui kerjasama multilateral. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini