Jakarta– Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo memperketat bagi pelaku perjalanan Ibadah Umroh pelaksanaan karantina nantinya dijalankan dengan disiplin dan sesuai protokol.
“Intinya kalau orang di karantina 7 hari maka probability muncul transmisi lokal cuma 0,01 atau 1 persen. Jadi kuncinya ada pada disiplin pelaksanaan, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat yang menjalani karantina,” kata Abraham di gedung Bina Graha Jakarta, Senin (10/1/2022).
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Agama kembali membuka penyelenggaraan ibadah umrah, Sabtu (8/1/2022).
KSP Pastikan PTM 100 Persen Mempertimbangkan Kesiapan Warga Sekolah
Sebelumnya keberangkatan umroh yang awalnya dilaksanakan pada Desember 2021 ditunda untuk mencegah masuknya COVID19 varian Omicron.
Menurut Abraham, pemerintah sudah menyiapkan berbagai langkah menghadapi impor kasus Omicron dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk para jemaah umroh.
Diantaranya memastikan karantina dan isolasi dilaksanakan dengan kepatuhan maksimal, meningkatkan tracing, dan memberlakukan protokol kesehatan ketat pasca karantina.
Dr Luthfi Yazid: Demi Konstitusi, Pemerintah Bertanggungjawab Berangkatkan Jamaah yang Gagal Umroh