![]() |
ilustrasi |
Kabarnusa.com – Praktik dokter untuk pasien sakit jiwa yang bisanya didatangkan dari RSJ Bangli ke Jembrana dihentikan. Kondisi ini menyulitkan keluarga pasien sakit jiwa yang biasanya berobat mengikuti jadwal kunjungan ke Puskesmas I Mendoyo itu.
NS, salah satu keluarga pasien sakit jiwa asal Negara menuturkan, biasanya mengantarkan kerabatnya berobat berkala di Puskesmas Mendoyo. Kini mereka harus ke RSJ Bangli untuk mendapatkan penanganan seperti biasanya.
Menurut NS, sudah sejak dua minggu belakangan ini kunjungan dokter untuk pasien sakit jiwa ke Jembrana berhenti.
“Karena sudah tidak ada kunjungan lagi, terpaksa kami harus ke RSJ Bangli untuk dapat obat,” terangnya Selasa 19 Mei 2015.
Hal itu dinilai sangat memberatkan, apalagi pelayanan di RSJ Bangli terbatas hanya sampai pukul 12.00 wita. Obat yang diberikan dokter pun juga hanya cukup untuk dua minggu, sehingga pasien harus bolak-balik.
Sebelumnya, kunjungan dokter ini dijadwalkan setiap dua minggu sekali melayani para pasien sakit jiwa di Jembrana.
Kepala Dinas Kesehatan, I Putu Suasta, mengatakan untuk kunjungan dokter dari RSJ Bangli itu sudah dihentikan.
Pasalnya, kini daerah sudah memiliki dokter yang sudah mendapat pelatihan untuk menangani pasien jiwa itu.
“Memang kita yang hentikan, karena kita sudah ada tenaga yang sudah dilatih di Denpasar,” ujar Suasta.
Begitu pula obat, menurutya daerah juga menyiapkan obat. Apabila pasien tidak bisa ditangani di Puskesmas maka selanjutnya baru dirujuk ke RSJ Bangli. Dalam penanganan pasien jiwa ini bisa menggunakan JKBM maupun BPJS.(dar)