Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono menegaskan peringatan Presiden Joko Widodo soal lonjakan harga barang harus disikapi dengan bijak dan tidak perlu memunculkan kekhawatiran secara berlebihan salah satunya dengan mengurangi ketergantungan barang impor.
Menurut Edy Priyono, lonjakan harga akibat ketidakpastian global, justru kondisi tersebut, harus dijadikan momentum untuk mulai menguatkan produksi dalam negeri dan mengurangi konsumsi barang-barang impor.
Apa yang disampaikan Presiden Jokowi, mengandung satu pesan kunci, yakni kita harus berani berubah dan berani mengubah.
Ahok Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Jatim Bali dan Nusra
“Kalau kondisi ini berlangsung lama tentu akan memberatkan keuangan negara,” kata Edy Priyono dalam keterangan tertulis, Minggu (6/3/2022).
Karena itu, solusi jangka panjang, semua harus mendorong produksi dalam negeri agar ketergantungan pada barang impor bisa dikurangi. Salah satunya dengan mendorong penggunaan DME yang bahan bakunya batubara.
Pada bagian lain, kata Edy Priyono, pemerintah akan memberikan subsidi sekitar Rp 11 ribu per kilogram sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kilogram dengan harga yang terjangkau.
KSP : BPMA Harus Kerja Optimal, Tekan Impor Migas yang Tinggi