Lagu ‘Jatiluwih nan Permai’ Diciptakan dari Kekaguman Atas Ciptaan Tuhan

Melalui lirik yang menyentuh, pencipta lagu ini ingin menggambarkan keindahan alam Jatiluwih yang begitu mempesona, dari hijaunya terasering sawah hingga kemegahan Gunung Batukaru yang menjulang di kejauhan.

14 September 2024, 23:26 WIB

TABANAN– Sebuah lagu indah berjudul “Jatiluwih nan Permai” karya Trisno Nugroho dan AI berhasil mencuri perhatian masyarakat, terutama para pecinta alam dan pengunjung Desa Wisata Jatiluwih.

Lagu ini terinspirasi dari keindahan alam yang tak tertandingi di Jatiluwih, sebuah warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO dan terkenal dengan terasering sawahnya yang menakjubkan.

Lirik lagu “Jatiluwih nan Permai” mengekspresikan kekaguman yang mendalam terhadap keagungan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Melalui lirik yang menyentuh, pencipta lagu ini ingin menggambarkan keindahan alam Jatiluwih yang begitu mempesona, dari hijaunya terasering sawah hingga kemegahan Gunung Batukaru yang menjulang di kejauhan.

Setiap baitnya merangkum kedamaian yang dirasakan oleh siapa pun yang mengunjungi desa wisata ini.

Dengan nuansa alam yang kuat, lagu ini juga membawa pendengarnya untuk merasakan segarnya udara pegunungan, keindahan air terjun alami, serta kicauan riang burung-burung asli yang hidup di Jatiluwih.

Lirik ini seolah mengajak pendengarnya untuk melakukan perjalanan spiritual, menyatu dengan alam dan menemukan kedamaian batin di tengah pesona Jatiluwih.

Trisno Nugroho, salah satu pencipta lagu, menyatakan bahwa lagu ini lahir dari kekagumannya terhadap keindahan Jatiluwih, “Lagu ini saya ciptakan sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada Tuhan yang telah menciptakan alam yang begitu indah, dan saya merasa tergerak untuk menuliskan lirik-lirik ini bersama AI, yang membantu saya menerjemahkan kekaguman saya ke dalam bentuk nada dan kata,” ungkapnya.

Dengan lirik yang kaya akan deskripsi alam, seperti “Gunung Batukaru menjulang gagah di kejauhan” dan “Trekking di sawah, udara segar menyapa”, lagu ini diharapkan dapat menjadi anthem bagi para wisatawan yang mengunjungi Jatiluwih, serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan alam yang dimiliki desa ini.

Lagu ini juga menonjolkan kearifan lokal yang terjaga dengan baik di Jatiluwih, seperti yang terungkap dalam bait “Kearifan lokal, terjaga dengan baik / Warisan budaya, yang patut dibanggakan”.

Hal ini semakin memperkuat pesan bahwa Jatiluwih bukan hanya sebuah destinasi wisata alam, tetapi juga tempat yang memelihara tradisi dan budaya lokal yang kaya.

Jatiluwih nan Permai” tidak hanya sebuah lagu, melainkan juga sebuah penghormatan kepada alam dan ciptaan Tuhan.

Lagu ini seolah menjadi panggilan bagi setiap orang untuk datang dan merasakan keindahan yang ada di Jatiluwih, sebuah tempat yang dengan hangat menyambut para pengunjungnya.

Jhon Purna, Ketua Pengelola Desa Wisata Jatiluwih menyampaikan bagi yang belum mengunjungi Jatiluwih, lagu ini bisa menjadi alasan untuk memasukkan destinasi ini dalam daftar perjalanan.

Rasakan sendiri pesonanya yang tiada tara dan temukan kedamaian yang membawa jiwa kembali kepada keagungan ciptaan Tuhan.

Jatiluwih menanti, untuk menyambutmu dengan hangat.” ujar Jhon Purna.***

Artikel Lainnya

Terkini