Lapas Narkotika Bangli Siap Berkontribusi dalam Ketahanan Pangan, Sukses Panen Sayur dan Produksi Tempe Setiap Hari

Hasil perkebunan yang sudah dipanen seperti asparagus, pokcoy, sawi, vanily, dan kol. Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Bangli,

21 November 2024, 18:29 WIB

Bangli – Dengan memanfaatkan lahan kosong untuk memproduksi hasil perkebunan, Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli ikut serta dalam rangka mendukung 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia dengan upaya memberdayakan warga binaan untuk ikut berkontribusi dalam ketahanan pangan.

Lapas Narkotika Bangli sendiri memiliki luas lahan 4 hektar dimana seluas 3.500 meter persegi digunakan sebagai lahan perkebunan produktif yang terdiri dari 1.000 meter persegi pada beranggang dalam dan 2.500 meter persegi pada beranggang luar.

Hasil perkebunan yang sudah dipanen seperti asparagus, pokcoy, sawi, vanily, dan kol. Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Bangli, Marulye Simbolon menyampaikan bahwa Lapas Narkotika Bangli berhasil memanen sayur sebanyak puluhan kilogram per harinya.

Lapas Narkotika Bangli melalui program pembinaan kemandirian kepada warga binaan berhasil melakukan panen sayur-sayuran secara rutin.

Seperti asparagus setiap harinya berhasil dipanen paling sedikit 10kg atau sekitar 300 kg per bulannya dan sayuran lainnya seperti pokcoy, sawi, dan kol bisa dipanen sebanyak 40kg per harinya atau sekitar 1200 kg per bulannya,” ungkap Kalapas.

Selain melalui perkebunan, Lapas Narkotika Bangli juga berupaya berkontribusi maksimal dalam program ketahanan pangan melalui produksi tahu dan tempe.

Secara berkesinambungan warga binaan Lapas Narkotika Bangli mampu memproduksi tempe sebanyak 20kg per harinya atau sekitar 600kg per bulannya dan memproduksi tahu sebanyak 15kg per harinya atau sekitar 450 kg per bulannya.

Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja, Nyoman Bhudianta menegaskan bahwa hasil penjualan dari penjualan sayur serta tahu dan tempe ini akan dilaporkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Kemudian juga disisihkan untuk honor warga binaan yang bertugas sebagai upah kerja dalam mejalankan pembinaan. Selain dimanfaat sendiri, hasil ini juga dapat berkontribusi dalam peningkatan PNBP bagi negara,ungkap Bhudianta.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Y Pasaribu menghimbau agar satuan kerja untuk terus berkontribusi dalam mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dan berkontribusi dalam pendapat Negara serta untuk para warga binaan juga berperan aktif dalam mendukung program Asta Cita sambil menumbuhkan citra positif dalam diri dalam menjalani masa pidana.***

Berita Lainnya

Terkini