Kabarnusa.com – Para penggila bola di Pulau Bali menyesalkan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi yang meminta kepada Mabes Polri untuk tidak menerbitkan izin keramaian bagi kegiatan di bawah PSSI termasuk Indonesia Super Leaque (ISL) atau QNB Leaque.
“Pembekuan PSSI dan pelarangan izin pertandingan QNB Leaque di Indonesia membawa kerugian yang besar bagi klub peserta liga,” tukas Ketua The Jakmania Bali, Bagus Eko Febryanto Minggu 26 Juni 2015..
Hal itu membuat beban klub peserta liga meningkat akibat jadwal yang molor. Juga suporter terkena imbas sangat dirugikan, akibat kebijakan sepihak tersebut.
“Ada beberapa anggota di The Jakmania Bali telah membeli tiket pesawat sejak lama dan mengambil cuti bekerja untuk menyaksikan Persija berlaga,” katanya.
Dengan pembatalan pertandingannya tentu saja mereka dirugikan. Begitu juga masyarakat pecinta sepakbola nasonal.
Juru bicara Aremania Dewata, Samsul Huda juga melontarkan kekecewaan senada.
“Tentu kita sangat kecewa terhadap Menpora. Tidak seharusnya Menpora menghentikan liga. Masyarakat dan pecinta bola sangat dirugikan,” katanya.
Tak hanya publik penggila bola, banyak pihak lain yang ikut dirugikan akibat kebijakan tak jelas Menpora.
“Para pengais rezeki di setiap pertandingan seperti tukang parkir, tukang tiket, pedagang asongan, juga ikut dirugikan,” tegas dia.
Jika Menpora serius ingin membenahi PSSI tak perlu melakukan pembekuan atau penghentian liga.
“Biarkan liga tetap berjalan. Aremania sejagatraya sangat kecewa terhadap Menpora,” sambungnya. (kto)