Badung– Ancaman narkoba yang kian meresahkan dan telah menyasar hingga ke pelosok desa, Di hadapan Kepala BNN RI, lima Bupati dan satu Walikota yang diwakili para pejabat pemerintahan menegaskan komitmen mereka dengan hadirnya para pemimpin wilayah, perbekel, lurah, hingga bendesa adat dari enam kabupaten/kota, serta bendesa adat se-Kabupaten Badung.
Kehadiran mereka menjadi simbol tekad bersama untuk mewujudkan “Desa Bersinar” (Bersih Narkoba).
Penyalahgunaan narkotika, yang dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crime), kini tidak hanya menghantui perkotaan, namun juga merambah pedesaan, daerah pesisir, dan perbatasan yang rentan menjadi jalur masuk peredaran gelap narkoba.
Data dari BNN, BRIN, dan BPS menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkoba di tahun 2023 mencapai 1,73% dari total populasi Indonesia, atau sekitar 3,3 juta orang. Ironisnya, mayoritas pengguna berada pada usia produktif, yaitu 15-49 tahun, mengancam eksistensi dan kedaulatan bangsa.
Sebagai respons atas kondisi darurat ini, BNN menjadikan program Desa Bersinar sebagai prioritas nasional yang telah bergulir sejak tahun 2021 hingga saat ini.
Di Provinsi Bali, program ini menunjukkan hasil yang signifikan dengan terbentuknya 66 Desa/Kelurahan Bersinar. Rinciannya tersebar merata: 10 desa/kelurahan di Kota Denpasar, 10 di Kabupaten Badung, 10 di Gianyar, 10 di Buleleng, 10 di Klungkung, 10 di Karangasem, 2 di Bangli, dan 4 di Tabanan.

Dukungan penuh dari para pemangku kepentingan, khususnya Bupati dan Walikota, menjadi kunci keberhasilan program ini. Berkat sinergi ini, berbagai inisiatif inovatif telah diimplementasikan di tingkat desa/kelurahan, menunjukkan semangat gotong royong melawan narkoba:
Denpasar Bersinergi: Desa Sidakarya mengalokasikan APBDes untuk program Ketahanan Keluarga, sementara Desa Pemecutan Kaja aktif menyelenggarakan tes urine dan sosialisasi bahaya narkoba bagi PKK, remaja, hingga siswa SD dan SMP. Hampir seluruh desa di Denpasar juga menganggarkan penyuluhan P4GN melalui APBDes.
Badung Berkreasi: Desa Punggul memanfaatkan seni budaya (bondres) dan videotron desa untuk informasi dan edukasi. Desa Dalung bahkan memproduksi film pendek “Benyah Lantig” tentang bahaya narkoba, disosialisasikan secara mandiri ke banjar-banjar dengan anggaran Desa Adat, serta menyusun pararem anti narkoba.
Kelurahan Legian, Kuta, dan Kedonganan fokus pada program lifeskill kopi barista bagi mantan penyalahguna narkoba.
Buleleng Berinovasi: Desa Sangsit tak hanya melakukan sosialisasi dan tes urine, namun juga menginisiasi Perarem Pangeling Nomor 3 Tahun 2021 yang memberikan sanksi adat bagi warga yang terlibat narkoba. Desa Bubunan dengan program “JuLing” (Jumat Keliling) menggunakan mobil desa untuk berkeliling menyosialisasikan bahaya narkoba. IBM Satya Wacana Desa Bubunan bahkan meraih Penghargaan IBM Terbaik Inovasi Nasional serta Penghargaan P4GN di HANI 2025 untuk kategori rehabilitasi masyarakat/perorangan.
Gianyar Berprestasi: Kepala Desa Bukian mendapatkan penghargaan dari Kepala BNN RI atas program “Cantin (Calon Pengantin) Bersinar”, yang mewajibkan calon pengantin melampirkan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) sebagai syarat menikah. Sebagian besar desa di Gianyar juga menganggarkan kegiatan P4GN.
Karangasem Bertindak: Desa Bungaya Kangin membentuk Satuan Keamanan (Satkam) Bersinar, sementara Desa Bugbug dan Antiga Kelod rutin menyelenggarakan pagelaran seni dan sosialisasi P4GN yang menyasar perangkat desa, PKK, remaja, hingga karang taruna.
Klungkung Bergerak: Desa Kusamba dan Desa Nyalian secara mandiri melaksanakan sosialisasi dan tes urine bagi seluruh perangkat desa, kader, karang taruna, PKK, hingga siswa SMP.
Kepala BNN Provinsi Bali, Rudy Ahmad Sudrajat, S.I.K., M.H., menyampaikan apresiasi atas dukungan yang luar biasa ini.
“Alhamdulillah, pelaksanaan program Desa Bersinar selama ini mendapat dukungan sangat baik dari para stakeholder khususnya Bupati dan Walikota dalam menyukseskan program ini sehingga dapat benar-benar tercipta desa/kelurahan yang BERSINAR (bersih dari narkoba) di Provinsi Bali,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, BNN, dan seluruh komponen masyarakat, Bali optimistis dapat menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba, demi masa depan bangsa yang lebih cerah. ***