Telekomunikasi Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

14 Agustus 2014, 00:01 WIB

KabarNusa.com – Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah terdongkrak dengan adanya fasilitas telekomunikasi. Layanan telekomunikasi yang handal, beragam, dan terjangkau akan meningkatkan produktivitas masyarakat yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) Maruli Simamora dalam Forum Dialog mengenai Perizinan dan Retribusi Menara Telekomunikasi oleh Pemerintah Daerah yang diselenggarakan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) di Hotel Grand Inna Kuta, Bali, Rabu (13/8/2014).

Turut hadir Komisioner dan Anggota Komite Regulasi BRTI, perwakilan Dishubinfokom Provinsi dan Kabupaten se-Bali, operator seluler, dan penyelenggara menara telekomunikasi di Bali.

Penelitian mengenai dampak kontribusi teknologi komunikasi dan informasi (ICT) dilakukan asosiasi internasional industri GSM (GSMA) bersama AT Kearney di 17 negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia baru-baru ini,

Hasilnya, industri seluler memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, baik terhadap produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, maupun pendapatan negara.

“Kenaikan 10 persen penetrasi telepon seluler akan memberikan kontribusi pertumbuhan 0,81 persen terhadap PDB,” kata Maruli.

Sebagaimana diamanatkan dalam UU Telekomunikasi Nomor 36 Tahun 1999 Pasal 3, peran sektor telekomunikasi di antaranya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, serta mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan.

Menurut Maruli, saat ini pemerintah telah menyadari pentingnya sektor telekomunikasi dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Hal ini ditunjukkan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 72 Tahun 1999 tentang Cetak Biru Kebijakan Pemerintah tentang Telekomunikasi Indonesia.

“Pemerintah mengakui bahwa di era informasi, telekomunikasi berperan sebagai salah satu faktor penting dan strategis dalam menunjang dan meningkatkan daya saing ekonomi suatu bangsa,” jelas Maruli. (gek)

Berita Lainnya

Terkini