LBH Ungkap Banyak Perusahaan Outsourching di PLTU Celukan Bawang

19 Mei 2016, 12:00 WIB

PLTU%2BCelukan%2Bbawang

Kabarnusa.com – PLTU Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng
disinyalir banyak mempekerjaaan buruh atau tenaga kontrak yang disuplai
perusahaan outsourching.

Sebelumnya, pada pemberitaan
media cetak lokal belum lama ini Kadisnakertrans Buleleng Ni Made Dwi
Priyanti Putri Koriawan menyebut ada perusahaan outsourching ilegal di 
PLTU Celukan Bawang.

Data dihimpun LBH Bali, ada
sekitar 60 orang buruh/pekerja asal Desa Celukan Bawang yang sedang
bekerja di PLTU dan semua buruh tersebut berstatus sebagai outsourching.

Dalam
pemberitaan media cetak, nama Sadli disebut Kadisnakertrans Priyanti
sebagai pihak yang merekrut (outsourching) tenaga kerja di PLTU Celukan
Bawang.

Namun, tuduhan itu dibantah Sadli. Dia berdalih bukan sebagai penyalur tenaga kerja apalagi sebagai perusahaan outsourching,

Sadli
mengaku sebagai ketua LPM Desa Celukan Bawang yang mendapat mandat
warga membantu penempatan tenaga kerja di PLTU Celukan Bawang.

Sadli
menyampaikan ke LBH Bali, dirinya secara pribadi tidak pernah melakukan
perekrutan tenaga kerja. Apalagi bekerja sebagai perusahaan outsourcing
di PLTU Celukan Bawang,

Waktu itu, Sadli sebagai ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Celukan Bawang.

“LPM
Desa mempunyai program partisipasi tenaga kerja sesuai AD/RT, sehingga
warga menyerahkan kepada LPM untuk membantu agar bisa bekerja di PLTU
Celukan Bawang,  ” ungkap Adnyana dalam siaran pers diterima
Kabarnusa.com Kamis (19/5/2016).

Sebelum pembangunan
PLTU, PT General Energy Bali (GEB) selaku pengelola PLTU Celukan Bawang
pernah berjanji akan mempekerjakan warga Desa Celukan Bawang.

Karenanya, warga mempercayakan kepada LPM Desa untuk mengurus hal tersebut.

Adnyana menyatakan, Disnakertrans Buleleng seharusnya melakukan pengawasan sejak dahulu.

Apa yang disampaikan pemerintah itu dinilai terlambat karena PLTU Celukan Bawang sudah beroperasi sejak bulan Agustus 2015.

Karenanya,
muncul pertanyaan kenapa baru kali ini Disnakertrans Buleleng menyebut
ada perusahaan outsourcing di PLTU Celukan Bawang.

Pihaknya, melihat cukup banyak buruh/pekerja dari Desa Celukan Bawang berstatus outsourcing.

Selain itu juga terdapat pekerja asing di PLTU Celukan Bawang.

“Kadisnaker
Buleleng harus lebih akurat dalam menilai pihak-pihak yang dianggap
perusahaan outsourcing atau tidak di PLTU Celukan Bawang,” ucapnya.

Dengan begitu, tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan tersebut. (wan)

Berita Lainnya

Terkini