JAKARTA – Politisi senior yang paranormal KRT Permadi Satrio Wiwoho menilai tindakan Presiden Joko Widodo yang membagi-bagikan hadiah dari balik kaca mobil kepada warga sebagai hal yang tidak mencerminkan pribadi sebagai orang Jawa.
Baru-baru ini, dalam lawatan di Sumatra Utara, Presiden Jokowi menyempatkan bagi-bagi bingkisan ke warga sekitar. Hanya saja, cara Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, membuat sebagian masyarakat terhenyak.
Hadiah yang dibagikan Jokowi dengan cara dilemparkan dari jendela mobil yang kemudian menjadi rebutan warga. Momen itu terekam Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU) Jakarta yang kemudian mejadi viral di media sosial. Di mata Permadi, tindakan tersebut seolah menganggap rakyat sebagai budak yang butuh duit.
“Seharusnya apapun pemberian itu harus disampaikan dari tangan ke tangan, tidak boleh dilempar begitu saja, Kalau di Jawa, melempar uang itu penghinaan,” tegasnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/3/17).
Jika kemudian beralasan, tengah diburu waktu, sebaiknya Jokowi melintas saja tanpa perlu bagi-bagi hadiah ke warga. Dengan beberapa kali hal itu dilakukan Jokowi, Permadi menyangsikan tim Komunikasi Presiden berani mengoreksi tindakan Kepala Negara itu.
“Jokowi baik membagikan duit sepanjang jalan, supaya Jokowi senang. mereka memuji-muji, salah pun dipuji-puji,” tukas mantan politisi PDI Perjuangan itu. Bahkan, sebagai orang Jawa, menurut dia, Jokowi telah melenceng dari tradisi dan norma yang berlaku. “Lah iya itulah yang dibilang orang Jawa kehilangan Jawanya,” tukas Permadi. (des)