![]() |
“Tak Semestinya” Single album Gede Bagus |
BADUNG – Lewat single album berjudul “Tak Semestinya” penyanyi Gede Bagus ingin mengetuk hati seluruh masyarakat agar menjaga Pulau Bali tetap harmoni dan mencegah kerusakan atas nama pembangunan. Rencananya, Bagus menggelar tur di sejumlah tempat di Perth, Australia lewat bantuan seorang Event Organizer (EO).
“Saya kira hanya tawaran kabar burung tapi ternyata memang benar saya diundang tampil di Australia,” jelas Bagus kepada wartawan, Rabu (10/12/14). Bagus telah berangkat 7 Desember dan selama sepekan tur di negeri kanguru seperti The Laneway, Murray St Perth yang merupakan salah satu lounge terpopuler di Perth dan tempat lainnya.
Untuk single terbarunya berjudul Tak Semestinya baru dirilis di seluruh station radio di Indonesia. Para penggemar Gede Bagus dan penikmat musik di Bali mau pun Indonesia sudah bisa menikmati lagu terbaru artis jebolan Indonesian Idol tahun 2010 ini.
Selain itu, dia juga single ini juga sebagai langkah awalnya untuk persiapan menuju album penuh. “Sebagai langkah awal saya keluarkan single dulu dan kami harapkan untuk seluruh masyarakat bisa mendengarkan mau pun request single terbaru ini di radio kesayangannya,” tandasnya.
Sinopsis Lagu “Tak Semestinya”. Lagu ini, terinspirasi pengalaman pribadi saya, pengalaman pribadi tentang alam Bali yang sangat saya cintai. Dari dulu saya punya satu tempat favorit untuk menenangkan diri saat merasa stress, dan jenuh.
Tempat dengan pemandangan alam, sawah yang sangat alami di daerah Abiansemal, Badung. pemandangan itu selalu bisa menghibur dan mengembalikan mood saya dari keterpurukan. Tapi saat ini saya sangat takut, saya takut kehilangan pemandangan yang biasanya menghibur hati itu.
Karena saat ini banyak sawah dan pemandangan alam Bali yang alami, diubah menjadi bangunan hotel, ruko, atau perumahan. saya merasa sangat sedih, saya takut alam Bali yang saya cintai karena alamnya akan hilang. Saya merasa ada ikatan yang sangat kuat antara saya dengan alam Bali. tapi ikatan itu dengan Bali yang alami, yang memiliki hamparan sawah yang luas, yang memiliki barisan gunung yang megah.
Bukan Bali yang memiliki banyak gedung Hotel berbintang, atau memiliki banyak ruko dan perumahan. “Tak Semestinya” Bali seperti itu, Tak Semestinya Bali diubah menjadi belantara beton. saya ingin Bali tetap alami dan indah dengan hiasan hamparan sawah dan pemandangan alam.
Melalui Lagu “Tak Semestinya” saya ingin mengajak masyarakat Bali untuk kembali menyadari bahwa kita harus memiliki ikatan yang kuat dengan Bali yang masih alami. Saya juga ingin mengingatkan bahwa kita memiliki keyakinan tentang hidup yang harmoni dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam.
Dengan keyakinan itu, Tak Semestinya kita menghancurkan Bali dengan pembangunan berlebihan ini. Saya hanya takut suatu saat saya menyesal, saya takut indahnya alam Bali yang saya nikmati ini tidak bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti. (kto)