Liburan Sekolah, DLH Kota Jogja Ingatkan Tumpukan Sampah Terus Bertambah

Mengantisipasi lonjakan penumpukan sampah Kota Yogyakarta dimasa-masa libur sekolah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk meminta pelaku wisata agar tertib melakukan pengelolaan sampah.

25 Juni 2024, 05:45 WIB

Yogyakarta -Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mengingatkan memasuki masa liburan sekolah akan terjadi lonjakan tumpukan sampah.

Karenanya, mengantisipasi lonjakan penumpukan sampah Kota Yogyakarta dimasa-masa libur sekolah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk meminta pelaku wisata agar tertib melakukan pengelolaan sampah.

Dengan demikian sebisa mungkin tidak menumpuk di lokasi tersebut.

Apalagi, diperkirakan tumpukan sampah di sejumlah depo Kota Yogyakarta jumlahnya masih berkisar 1000 ton dan akan terus bertambah.

Kondisi ini membuat potensi terjadinya luberan sampah saat libur panjang nanti kian tinggi.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan DLH Kota Jogja, Christina Endang Setyowati mengatakan, saat ini sudah banyak mengalami peningkatan wisatawan yang berlibur ke Kota Yogyakarta.

Dikatakan, peningkatan wisatawan itu didominasi oleh pelajar, mengingat sekarang telah memasuki libur panjang sekolah yang diperkirakan sampai pertengahan Juli mendatang.

Dari peningkatan tersebut biasanya mereka (wisatawan) memiliki sampah terutama bingkisan.

Pihaknya meminta pelaku wisata agar harus dikelola sendiri supaya tidak menyebar kemana-mana.

“Tentu akan kerja sama dengan Dinas Pariwisata, karena kan otomatis wisatawan yang datang kesini mereka akan parkir yang sudah disediakan,” imbuhnya .

“Nah dari sini kita minta Dinpar bisa menghimbau baik kepada pelaku wisata maupun wisatawannya agar tidak meninggalkan sampah di tempat-tempat publik”, katanya di Balaikota Yogyakarta, Senin 24 Juni 2024.

Dirinya berharap kedepannya bagi pengelola wisata di Kota Yogyakarta terutama di tempat parkir setidaknya menambahkan sejumlah sarana-prasarana untuk menampung sampah-sampah, mengingat makin hari makin bertambahnya jumlah wisatawan yang datang.

Pihak hotel yang harus memiliki tempat pengolahan sampah masing-masing.

“Ini bisa melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang bergerak dalam mitigasi permasalahan sampah limbah makanan.

Pihaknya menghimbau pendatang, diwajibkan juga mereka mengelola sampah nya masing-masing

” Istilahnya datang Kota Jogja yang semula disama bersih ya mereka meninggalkan Kota ya harus bersih”, demikian Christina Endang Setyowati. ***

Artikel Lainnya

Terkini