Lima Desa di Bangli Ngaku Miskin Agar Raih Bantuan Rp 1 M

30 Januari 2016, 15:13 WIB

Kabarnusa.com – Bantuan anggaran hingga Rp1 Miliar untuk mendukung program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbang Sadu) Bali Mandara menjadi incaran para kepala desa bahkan di Kabupaten Bangli setidaknya ada lima desa yang mengaku miskin untuk mendapat bantuan desa tertinggal.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengungkapkan hal itu, saat bertatap muka dengan tokoh masyarakat dan para pejabat SKPD di Wantilan Kantor DPRD Bali, Sabtu (30/1/2016).

Pastika mengakui, seringkali mendapat data-data yang tidak akurat untuk menentukan desa mana yang berhak dibantu dalam program GerbangSadu.

Dikatakan, data yang didapat Badan Pusat Statistik (BPS), ada enam desa di Kabupaten Bangli, dinyatakan masuk sebagai desa tertinggal atau miskin.

Setelah dilakukan pengecekan, satu desa dinyatakan memenuhi syarat mendapat bantuan. Hanya saja, lima desa lainnya, di Kecamatan Kintamani itu, tidak memenuhi persyaratan.

“Saat dicek, tak satupun, tidak ada yang memenuhi syarat sebagai desa tertinggal,” katanya.

Padahal, data yang dilaporkan masuk desa tertinggal. Misalnya, desa itu tidak memiliki puskesmas, padahal ada puskesmas yang jaraknya dua kilometer.

Ada lagi, yang melaporkan, jarak ke Puskesmas sampai 40 kilometer, padahal faktanya hanya tiga kilometer.

“Marah saya, seringkali pendataan tidak akurat, memang harus dicek betul satu persatu, soal data itu sangat penting sekali, agar bantuan bisa tepat sasaran efektif dan efisien,” tegasnya lagi.

Meskipun akan menolong warga miskin, tidaklah gampang. Harus teguh dan kuat dalam memegang data, tidak boleh sembarangan.

“Masak ini desa warga miskinnya hanya 7 KK, angka kemiskinannya rendah sekali mau minta bantuan,” tandasnya.

Tentu saja, pihaknya memberlakukan ketentuan dan syarat ketat agar, bantuan GerbangSadu tepat sasaran.

Bagi desa yang angka kemiskinan warganya diatas 30 persen, barulah berhak mendapatkan bantuan yang jumlahnya mencapai Rp1 M. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini