![]() |
Hasil inovasi mahasiswa UGM (foto:humas ugm) |
YOGYAKARTA
– Lima mahasiswa Program Studi Fisika FMIPA UGM mengembangkan inovasi
dalam bidang teknologi yang bermanfaat dalam bidang industri otomotif.
Kelima mahasiswa itu Febrilian Dwi L, Arjun Prayoga Aji, Tanty Dwi Purwita, Yeti Rafitasari, dan Harry Miyosi S.
Mereka
mengembangkan otot buatan yang dapat digunakan pada robot, industri
otomotif, dan berbagai perangkat elektronik serta kesehatan.
Otot buatan itu mereka sebut dengan magnet elastis atau MaLis.
“Kebanyakan
robot digerakkan dengan sebuah sistem atau aktuator yang berbasis pada
motor listrik,” kata Ketua pengembang MaLis, Febrilian dinukil dari
laman ugm.ac.id Rabu 3 Agustsu 2016.
Namun, penggunaan aktuator berbasis motor listrik ini memiliki keterbatasan ukuran dan bentuk.
Tidak hanya itu, transmisinya kompleks, gerakannya terbatas, dan tidak bisa terkontrol secara akurat.
“Selain itu, aktuator biasanya terbuat dari elemen keras sehingga berat dan menimbulkan suara bising,”jelasnya.
Ddiperlukan
suatu material lunak yang elastis guna keperluan teknologi masa depan
yang berbasis human engineering dan keselarasan antara mesin dan
manusia.
Hingga saat ini, material yang paling menjanjikan untuk
dijadikan alternatif otot buatan adalah liquid crystal elastomer yang
sintesisnya sulit dan juga sangat mahal.
Tim mahasiswa muda ini
berusaha meneliti untuk menemukan komposisi bahan yang sesuai dalam
pembuatan otot buatan alternatif yang memiliki karakteristik dengan
parameter-parameter tertentu.
Dibutuhkan bahan yang terjangkau
dan mudah didapat agar dapat menjadi alternatif sintesis liquid crystal
elastomer untuk keperluan otot buatan.
Inovasi mereka lakukan dengan membuat magnet elastik sebagai alternatif pengganti otot buatan.
Metode doping bahan basis mereka gunakan yakni karet dengan bahan yang bersifat magnetik.
Kemudian
bahan itu diuji kemampuan lengkungan dan simpangannya ketika diberi
medan magnet tertentu. Selanjutnya, diuji ketahanannya terhadap beban
yang dikenakan.
Berdasar hasil penelitian menunjukkan magnet
elastik yang mereka kembangkan sebagai alternatif otot buatan memiliki
ketahanan dan kemampuan yang maksimum dari campuran antara 50% gasket
dan 50% serbuk magnet.
“Dari hasil itu diketahui bahwa bahan
karet yang paling berpotensi untuk menjadi bahan otot buatan adalah
jenis bahan gasket,” sambung Febrilian.
Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) UGM ini telah memberikan
alternatif aktuator yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran
robotik, maupun industri otomotif.
Aktuator dari magnet
elastik ini dapat menghasilkan pergerakan yang kontinu serta memiliki
kepresisian dan keakuratan yang tinggi
Diharapkan, hasil
penelitian ini bisa mendukung teknologi masa depan yang berbasis human
engineering dan keselarasan antara mesin dan manusia dengan bahan yang
murah dan mudah didapat. (des)