Lindungi Cagar Biosfer Dunia, KKP Gaungkan Anti-Bom Ikan di Sulteng

13 November 2021, 20:18 WIB

Jakarta– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar mengkampanyekan gerakan anti bom ikan di lokasi-lokasi rawan penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan di Provinsi Sulawesi Tengah.

Langkah itu dilakukan untuk melindungi  kawasan Kepulauan Togean yang merupakan salah satu Cagar Biosfer Dunia yang ada di Indonesia.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksda TNI Adin Nur Awaludin menyatakan bahwa kegiatan penyadartahuan seperti kampanye anti bom ikan ini akan terus digencarkan dalam rangka mendukung implementasi Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera yang telah diluncurkan beberapa waktu yang lalu.

“Dalam rangka melindungi cagar biosfer dunia dan sebagai upaya mendorong implementasi ekonomi biru, tentu bukan hanya pendekatan penegakan hukum yang kita laksanakan, langkah-langkah penyadartahuan akan menjadi salah satu instrumen penting,” ujar Adin dilansir dari siaran pers,Sabtu(13/11/2021).

Kampanye dan edukasi larangan penangkapan ikan dengan cara yang merusak, khususnya dengan bom ikan ini, penting untuk terus dilaksanakan karena masih maraknya praktik pengeboman ikan di berbagai wilayah.

Selain itu, masyarakat perlu mendapatkan pemahaman terkait dampak negatif pengeboman ikan.

“Kita berikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan serta dampak negatif yang ditimbulkan bom bagi keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan,” ungkapnya.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una, kawasan Cagar Biosfer Togean Tojo Una-Una memiliki luas mencapai 2.187.632 hektare dan di jantung Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) yang mempunyai keanekaragaman karang tertinggi di dunia serta hutan bakau dan ekosistem pulau kecil.

“Itulah mengapa kawasan ini perlu dilindungi kelestariannya dari aktivitas penangkapan ikan dengan alat merusak, seperti bom ikan,” ujar Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Halid K. Jusuf.

Lebih lanjut Halid mengungkapkan bahwa kampanye ini merupakan yang kedua kali dilakukan KKP di Kabupaten Tojo Una-Una.

Hal ini merupakan upaya Pemerintah dalam pengawasan dan penyadartahuan masyarakat yang berkelanjutan supaya mampu menekan aktivitas destructive fishing di kawasan tersebut.

“Cagar biosfer ini kawasan yang ideal untuk menguji pendekatan yang mengarah pada pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan,” terang Halid.(Miftach Alifi)

Artikel Lainnya

Terkini