Luberan Sampah di Depo, DLH Jogja: Masyarakat Belum Optimal Kelola Sampah Mandiri

Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan DLH Kota Jogja, Christina Endang Setyowati, menyatakan, banyaknya sampah sampai meluber di depo itu bukan tidak efektifnya penanganan sampah.

25 Juni 2024, 04:46 WIB

Yogyakarta -Menanggapi keluhan warga terkait luberan sampah di sejumlah depo, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menyebut hal itu terjadi lantaran belum optimalnya masyarakat terhadap kesadaran mengelola sampah secara mandiri atau berbasis sumber.

Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan DLH Kota Jogja, Christina Endang Setyowati, menyatakan, banyaknya sampah sampai meluber di depo itu bukan tidak efektifnya penanganan sampah.

“Tetapi masyarakat yang belum optimal sadar akan mengelola sampah di sumbernya masing-masing”, katanya Senin 24 Juni 2024.

Untuk itu mengantisipasi adanya luberan sampah di depo, Christina Endang Setyowati,kembali menekankan agar masyarakat dapat mengelola sampah organik dan anorganik.

Ia mencontohkan salah satunya bisa melalui biopori. Cara lainnya bisa menggunakan maggot.

“Kalau mereka sudah mulai memilah dari sumbernya untuk mengelola sampah organik dan anorganik, jadi yang terkirim ke depo itu hanya residu saja yang nanti kita (DLH) bisa olah tanah untuk dijadikan bahan atau apapun itu”, tutup Christina Endang Setyowati,

Guna mengoptimalkan pengelolaan sampah mandiri, DLH Kota Yogyakarta akan terus berupaya melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat, agar kedepan bagaimana mengolah sampah bukan lagi dari setiap rumah namun juga ke setiap kelompok yang kemudian untuk bisa olah sama-sama.

Sebelumnya, depo terbesar di Kota Yogyakarta (Depo Mandala Krida) beberapa waktu lalu terjadi luberan cukup mengenaskan yakni luberan terjadi sekitar 30 meter dari depo atau sampai tengah jalan.

Luberan sampah menimbulkan bau menyengat, bahkan pengendara yang lewat hanya bisa menutup indra penciumnya.

Tidak hanya itu, pada 15 Juni kemarin salah satu pedagang tepat di depan depo tersebut dilarikan ke UGD karena pingsan tak tahan baunya dari banyaknya sampah di sana. ***

Berita Lainnya

Terkini