YOGYAKARTA– Vice President Rare Indonesia Taufiq Alimi, mengingatkan ada 2 ciri khas yang dimiliki lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yakni lulusannya adalah pewaris nilai-nilai Gadjah Mada dan lulusan UGM berani ndeso.
Sebagai pewaris nilai Gadjah Mada maka lulusan UGM diharapkan mengedepankan persatuan nasional. Sedangkan sebagai lulusan universitas ndeso, para wisudawan-wisudawati diharapkan senantiasa bertangung jawab pada konstituen.
“Apa-apa yang kita kerjakan tanggung jawab akademik dan kepemimpinan bukanlah kepada komandan tapi kepada konstituen,” katanya dilansir laman ugm.ac.id.
Jadi, misal seorang dokter ia bertanggung jawab bukan pada pimpinan rumah sakit, namun pada pasien.
Demikian pula dengan seorang sarjana pertanian mestinya ia tidak perlu bertanggung jawab kepada siapa yang menggaji, namun bertanggung jawab pada sektor pertanian,” kata Taufiq saat memberi pembekalan kepada wisudawan-wisudawati Program Pascasarjana Periode Juli 2018 di Grha Sabha Pramana, Rabu (18/7/2018).
Sementara, Brigjen TNI. Wibisono Puspitohadi menyampaikan menjadi pemimpin tidak boleh malu-malu, seorang pemimpin harus jelas dan berani memutuskan. Ia harus berbudi luhur dan bertanggung jawab, tidak hanya sekadar menjadi pemimpin ecek-ecek yang akan tergilas oleh zaman.
“Itulah pemimpin, namun saya disini hanya sebagai pengingat dan pemberi semangat karena saya sebenarnya berdiri di depan para pemimpin dan calon-calon pemimpin,”ujar Wibisono
Kata Wibisono, menjadi pemimpin, kuncinya agar semua menjadi berkah adalah murah tersenyum dan menghormati kepada siapapun.
Siapapun wajib dihormati, tidak perlu menunggu orang lain karena hal itu akan membuat teman sekitar dan alam semesta merasakan kesejukan dan kebahagiaan.
“Jadi, tugas kita itu menyejukkan hati. Makanya sebelum ke ketahanan nasional, kita harus memiliki cara pandang wawasan nusantara karena ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan, ketangguhan dan mengandung kemampuan,” katanya.
Wibisono berharap semua wisudawan-wisudawati memiliki cita-cita dan niat. Menurutnya, dengan niat semuanya akan terjadi dan jangan sampai seseorang tidak memiliki niat.
Banyak lulusan di luar sana, yang mengalami kebingungan karena tidak memiliki niat. Mereka tidak tahu hal-hal apa yang harus dikerjakan.
“Kita harus punya niat, apalagi jika itu berguna untuk banyak orang. Sebagai lulusan UGM tidak boleh hanya biasa-biasa saja, namun yang luar biasa makanya dalam kerja kita harus selalu fokus,” imbuh Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pertahanan itu. (des)