Kabarnusa.com – Satu lagi kehidupan miris dialami warga Jembrana. Gusti Komang Nasib (60), warga Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, cukup memprihatinkan.
Lelaki yang membujang hingga memasuki usia renta ini, hidup di gubuk usang dan telah rusak parah. Penderitaannya bertambah lengkap sejak dia menderita lumpuh total sejak setahun lalu.
Bujang lapuk ini kini dirawat oleh Sayu Kade Sudarmi (40) keponakannya yang sudah cerai dari suaminya.
Bahkan untuk membiayai hidup, Sudarmi yang harus bekerja dengan menjual jajanan dengan penghasilan tidak lebih dari Rp 10 ribu per harinya.
“Penghasilan segitu hanya cukup untuk makan kami berdua. Lauknya juga seadanya. Kadang ikan asin, kadang pula nasi dengan garam saja,” ujar Nasib ditemui Jumat (3/4/2015) di gubug reotnya.
Nasib menceritakan, sebelum sakit, dia bekerja sebagai buruh tani di sawah. Biasanya sebelum tanam padi, dia kerap diminta pemilik sawah untuk membersihkan rumput di sawah.
“Kadang saya juga disuruh orang mencari rumput untuk pakanan sapi,” tuturnya lirih.
Penghasilannya selama ini juga tidak menentu dan hanya cukup untuk makan, untuk memperbaiki rumah dia mengaku tidak memiliki biaya.
Namun sejak setahun ini dia sakit dan berawal dari kakinya yang bengkak, lama kelamaan kaku dan tidak bisa digerakkan dan akhirnya lumpuh permanen.
Kini Nasib hanya bisa pasrah dengan nasib hidupnya. Sebenarnya dia berkeinginan untuk memperbaiki rumahnya.
Apa daya dia tidak memiliki uang. Dia berharap ada dermawan yang sudi membantu meringankan bebannya. Paling tidak memperbaiki rumahnya sehingga lebih layak huni.(dar)

