Macet, Pemerintah Diminta Batasi Kendaraan di Kuta

3 Oktober 2014, 05:52 WIB

KabarNusa.com –  Proyek Underpas di Simpang Dewa Ruci dan jalan tol belum mampu memecah kemacetan di kampung turisnya Bali itu sehingga kalangan industri pariwisata meminta agar ada pembatasan kendaraaan di Kuta.

Jika tidak ada pembatasan arus masuknya kendaraan dari luar maka kemacetan di Kuta akan menjadi problem kompleks ke depannya.

Kalangan agen perjalanan wisata meminta Pemprov Bali, agar dapat memberikan aturan pembatasan jumlah kendaraan yang masuk.

Executive Manager Product and Contracting Go Vacation Indonesia Marika Gloecker  mengatakan, selain mudahnya daeler memasuk kendaraan ke Bali, juga dipicu banyaknya pendatang membawa kendaraan asal daerahnya menetap di Bali.

“Bali memikirkan untuk tidak memikirkan Mass Tourism tetapi lebih pada Quality Tourism,” katanya Kamis 2 Oktober 2014.

Sekarang masih ada kesempatan memperbaikinya sebelum akhirnya total kemacetan di Bali ini tidak teratasi.

Bali memang menjadi tujuan utama dunia, namun disayangkan jika Pulau yang hanya luasnya 5.780 Kilo meter persegi ini harus sesak dengan banyaknya bangunan dan jumlah kendaraan yang setiap hari di jalan.

“Bali tidak pernah sepi, terutama di wilayah Kuta. Semua krodit, jangankan utk roda empat. Kendaraan motor saja susah untuk melintas,” kata dia prihatin.

Dia mengkritik pemerintah Provinsi Bali tentang Green Tourism di wilayah Kuta. Pasalnta, hal itu tidak sebanding dengan tata ruangnya yang isinya bangunan usaha.

Ia berharap Pariwisata Bali ke depan, masalah kemacetan harus jadi prioritas utama.

“Jangan hanya tanam 1 pohon, tapi asap kendaraaan yang keluar 100 motor. Belum lagi bangunan yang terus bertambah,” pungkasnya. (kto)

Berita Lainnya

Terkini