![]() |
Hadad Alwi bersama anak yatim dan kaum dhuafa di Jakarta/foto: beritasatu |
JAKARTA– Pelantun sholawat Hadad Alwi bersama 1000 anak dan kaum dhuafa larut dalam tembang-tembang religi pada acara Madrasah Ramadan yang digelar Lembaga Pendidikan Maárif Nahdlatul Ulama (NU).
Acara dipusatkan di Masjid Raya Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat, Senin (28/5/2018) malam berlangsung semarak dan khitmad.
Sekitar 60 menit, Hadad Alwi mengajak anak-anak melantunkan Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Memberi semangat dan sesekali disertai pesan moral agar anak-anak ini makin tebal
keimanannya.
Acara Salawatan ini salah satu kegiatan puncak dari Madrasah Ramadan yang digelar 26-29 Mei 2018 ini. Menurut data panitia, acara diikuti sekitar 1.000 anak jalanan, anak yatim, dan anak dari keluarga miskin di wilayah Jabodetabek dan Serang.
Tak semuanya bisa dalam sholawatan yang berlangsung di aula masjid Hasyim Asyari ini.
Hadad mengungkapkan, anak-anak ini perlu ditanamkan cinta kasih, mereka perlu diperkenalkan Islam yang rahmatan lil alamin. Maka ketika tadi bersholawat, terus-menerus kita menyebut tentang Rasulullah, bahwa Rasulullah mencintai mereka.
“Bahwa Rasulullah menunggu mereka di pintu surga, bahwa Rasulullah mengajarkan cinta, biar mereka kenal sosok Rasulullah yang penuh cinta ini,” ucapnya.
Mereka ini sebetulnya menunggu mau dibawa ke mana mereka. Persis seperti apa yang dikatakan Rasulullah, mau dibawa ke mana anak-anak tergantung dari orang tua.
“Kalau anak-anak kita biarkan di jalan, tidak ada panitia seperti ini yang mengurus mereka, mau ke mana hati mereka?” kata Hadad.
Selama empat hari acara berlangsung, para tokoh dan sesepuh NU ikut hadir memberikan pembekalan iman dan ilmu, seperti Ketua PB NU KH Said Agil Siraj dan Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin. Juga ada pembicara dari Komnas Perlindungan Anak, dan Aktivis Pendongeng Anak.
Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif PBNU, KH Arifin Junaidi mengungkapkan Madrasah Ramadan ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU pusat.
“Ini kali kedua,” kata Arifin dalam rilis.
Pihaknya mengajak ormas-ormas Islam lainnya untuk ikut bergerak merangkul dan membantu para anak jalanan, anak yatim, dan anak dari keluarga dhuafa.
“Kami melihat sebagian besar anak jalanan, hampir 100 persen itu beragama Islam. Tapi selama ini tidak ada organisasi massa Islam yang menyentuh mereka,” demikian Arifin. (des)