Mahasiswa Diingatkan Jangan Terjebak Pragmatisme Politik di Pilkada

18 September 2016, 23:05 WIB

DENPASAR – Kalangan oganisasi mahasiswa diminta tidak terjebak kepentingan politik atau pragmatisme dalam setiap perhelatan pemilihan umum seperti pemilihan kepala daerah.

Mahasiswa yang mengemban politik moral, hendaknya tidak mengambil sikap untuk memberikan dukungan politik kepada calon tertentu.

Mantan Ketua Presidiun Pengurus Pusat PMKRI, Stefanus Asat Gusma menyampaikan itu, saat menjadi pembicara pada kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) PMKRI Cabang Denpasar di Ashram Gandhi Klungkung, Minggu (18/9/2016).

Diskusi dibangun bukan untuk menentukan siapa calon yang dukung. Tugas yang harus diemban memberikan edukasi politik kepada masyarakat,” kata Gusma.

Tokoh muda ini mengatakan, tugas organisasi mahasiwa adalah mengawal kebijakan pemimpin yang memenangkan pertarungan pemilu.

Tugas itu, dimulai dengan memberi penyadaran politik kepada masyarakat sebelum pemilu itu digelar, hingga mengawal kebijakan kepala daerah yang terpilih dalam pilkada tersebut.

Kata dia,siapapun yang terpilih, tugas mahaisswa mengawal agar visi organisasi bisa terwujud. PMKRI misalnya, visinya mewujudkan Keadilan Sosial, Kemanusian dan Persaudaraan Sejati.

“Maka harus memberi edukasi politik kepada masyarakat dan mengawal setiap kebijakan pemimpinan agar sesuai dengan visi organisasi tersebut,” tukas Gusma.

Orientasi dan arah perjuangan mahasiswa harus berujung pada terjadinya perubahan sosial.

“Edukasi politik dan mengawal kebijakan pemerintah merupakan salah satu kerja nyata organisasi mahasiswa untuk meujudkan perubahan sosial sesuai visi dan misi organisasi mahasiswa tersebut,” tegas dia.

Mantan Komisioner KPU I Gusti Putu Artha, pembicara lainnya lebih mengajak mahasiswa untuk menempa diri sejak dini untuk menjadi pemimpin masa depan.

Mahasiswa harus keluar dari zona nyaman untuk menyiapkan diri sebagai pemimpin masa depan. Mulailah belajar memimpin diri sendiri, teruslah belajar mengasah diri.

“Menjadi pemimpin harus memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan fisik dan kecerdasan spiritual. Ini syarat mendasar menjadi seorang pemimpin,” tegas Putu Artha. (des)

Berita Lainnya

Terkini