Majukan Industri Kreatif, Band-band Bali Ramaikan PICA Festival 2017

28 Februari 2017, 07:51 WIB

DENPASAR – Grup-grup band anak muda di Bali dan luar daerah siap meramaikan Paradise Island Clothing Association (PICA) Festival kembali digelar yang keempat kalinya, di Gor Ngurah Rai pada tanggal 2-5 Maret 2017.

Diketahui, PICA Fest dimulai tahun 2014 merupakan ajang tahunan yang sudah masuk kalender event Kota Denpasar. Ajang itu bertujuan terus memajukan industri kreatif dan meningkatkan kreatifitas anak muda, khususnya Kota Denpasar dan Bali pada umumnya.

Beragam acara ditawarkan seperti eksebisi dari pelbagai produk-produk lokal karya muda-mudi Bali sendiri. Tentunya tak lupa musik adalah teman yang sangat baik untuk menemani para pengunjung yang hadir. Stand-stand jejeran kuliner akan menemani perjalan pengunjung selama menghadiri PICA FEST 2017 yang tahun ini digelar selama 4 hari.

“Dan komunitaspun turut serta berpartisipasi di setiap gelarannya dengan memamerkan karya mereka serta mengenalkan kepada khalayak yang lebih luas lagi tentang komunitas mereka,” jelas Febri, salah seorang panitia PiCA Fest 2017 saat jumpa pers di Mangsi Coffee, Senin (27/2/17).

Sebelumnya, Panitia PICA Fest Made Windu mengatakan, pihaknya terus memajukan industri kreatif yang lebih fokus dalam industri pakaian. Ajang yang akan digelar selama empat hari di Gor Ngurah Rai ini, membalut festival dengan menampilkan berbagai komunitas anak muda.

Termasuk hiburan musik para band musik indie hingga band indie nasional, dengan memadukan unsur penjualan brand atau fashion yang digunakan oleh para musisi band indie tersebut. Awalnya, PICA beranggotakan 25 brand, kemudian tahun 2015 naik jadi 50 brand dan hingga tahun 2017, pihaknya mulai membatasi dari 100 brand yang waiting list akhirnya terpilih sekitar 56 brand.

Targetnya merangkul semua kalangan atau umum tapi lebih ke anak muda, dilihat dari pengunjung dari tahun ke tahun semakin meningkat. “Tercatat Tahun 2016 kemarin pengunjung perharinya mencapai 17.000 dan total selama pagelaran mencapai 60.000 pengunjung,” ujar dia.

Tema diangkat dari legenda rakyat yakni jatayu yang merupaka tokoh protagonis dari wiracarita Ramayana, putra Aruma dan keponakan garuda. Sama seperti tahun sebelumnya banyak mengambil tema legenda rakyat, pada intinya ingin memberi semangat agar tidak pernah menyerah dengan hal-hal positif yang dikerjakan.

Tahun ini, grup band luar Bali juga dihadirkan seperti Burgerkill dari Bandung, Divide. Last Goal Party dan Sunrise dari Jakarta. Pada puncak acara akan hadirgrup musik orkes Moral Pengantar Minum Racun.

Sedangkan barisan band Bali yang siap meramaikan antara lain LOlot, Johny Agung, Navicula, Scraed of BUms, Devildice, Dialog Dini Hari dan lainnya. Tak ketinggalan grup lawak Celekontong Mas yang akan turut menghibur pengunjung. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini