Kabarnusa.com – Ditetapkannya Makepung sebagai warisan budaya dan Kabupaten Jembrana bergelar bumi Makepung, ternyata tidak serta merta ikut menggugah perhatian pemerintah untuk mempertahankannya.
Selama ini, baru Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana yang gencar mengupayakan agar even-even Makepung, dengan mengagendakan setiap tahunnya hingga dua kali.
Sementara, dari provinsi dan kementerian, belum pernah memberikan perhatian untuk sekedar even yang didambakan para sekaa Makepung.
Para pelaku Makepung sangat berharap, dengan ditetapkannya Makepung sebagai warisan budaya ikut menggugah perhatian pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian.
“Selama ini baru dari Pemkab Jembrana yang intens menjaga tradisi baik lewat even Bupati Cup ataupun perbaikan sirkuit. Kami tentu sangat berharap adanya perhatian juga dari Provinsi dengan mengadakan kembali Gubernur Cup,” terang Made Mara, Koordinator sekaa Makepung Jembrana, Minggu (22/2/2015).
![]() |
Koordinator Sekaa Makepung Jembrana, Made Mara |
Perwakilan sekaa sejatinya juga pernah menyampaikan saat kunjungan Gubernur belum lama ini. Namun dari tahun ke tahun harapan ini belum terealisasi.
Kalau dihitung-hitung biaya, para sekaa ini minus. Tapi karena semangat mereka mempertahankan warisan, biaya nomor dua.
“Semangat ini semestinya menjadi menjadi perhatian para pemimpin di Bali. Walaupun hanya sekedar even,” terang Mara.
Selama ini, perhatian lebih diberikan oleh Pemkab Jembrana baik lewat penyelenggaraan even tahunan dan perbaikan sirkuit. Bantuan perbaikan sirkuit menurutnya sangat penting karena disanalah arena para sekaa makepung bertanding.
Dari enam sirkuit di Jembrana, dua diantaranya sudah bagus dan bisa digunakan dalam berbagai kondisi cuaca yakni di Delodberawah, Mendoyo (ijogading timur) dan Tuwed, Melaya (Ijogading Barat).(dar)