Sorong– Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat dunia seakan hanya berada dalam genggaman. Pasalnya, kita bisa memantau keadaan di seluruh denua dalam satu waktu. Di samping itu, sangat mudah bagi kita untuk menjalin relasi dengan orang-orang di seluruh dunia yang dihubungkan melalui media sosial.
Sementara itu, media sosial saat ini tidak hanya dipandang sebagai ajang bersosialisasi semata, tetapi berkembang menjadi ajang menuang ide seseorang yang berkaitan dengan banyak aspek.
Namun, Fitriyani sebagai Key Opinion Leader mengatakan, masyarakat juga tidak dapat membendung arus informasi yang begitu deras. Ini juga diikuti dengan makin mudahnya seseorang mengakses berita, hiburan, media sosial.
“Perkembangan smartphone yang makin canggih tidak terlepas dari mudahnya akses internet. Saat berkomunikasi di internet itu seseorang memanfaatan haringan yang saling terhubung antar perangkat,” ujarnya saat menjadi pembicara di Webinar Literasi Digital wilayah Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (21/9/2021).
Internet dewasa ini erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini karena mayoritas masyarakat telah memakai internet sebagai media bantu dalam mengerjakan dan menghubungkan aktivitas secara efektif, akurat, dan efisien.
Perkembangan internet setiap tahunnya juga mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat.
Ia menyampaikan, terdapat beberapa manfaat internet yang bisa kita rasakan. Pertama, sebagai sumber informasi dan hiburan. Pengguna dengan mudah bisa mengakses berbagai situs media sosial dan platform lainnya dengan menggunakan koneksi internet.
Kedua, sarana berbisnis internet bisa digunakan untuk membuat website bisnis, mengembangkan bisnis di e-commerce, dan meningkatkan brand awareness.
Ketiga, sebagai alat komunikasi dengan pengguna lain, biasanya dilakukan melalui media sosial. Selain itu, dengan jarak yang jauh seseorang tetap bisa berkomunikasi tanpa merasakan adanya batas.
Keempat, sebagai tempat menghasilkan karya. Dalam hal ini hadirnya internet menjadikan banyak orang memiliki wadah untuk menyalurkan karyanya, dalam bentuk foto, video, tulisan, dan lainnya.
“Dengan adanya internet kita bisa mengenal budaya baru. Kita bisa melihat perkembangan budaya lain selain Indonesia. Hal tidak kalah penting, orang-orang bisa mengenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia,” tutur Fitri
Ketika menggunakan internet, para penggunanya harus mengingat pentingnya bersikap bijak di internet, terutama saat menggunakan media sosial.
Fitri menyampaikan, hal ini bisa dilakukan dengan tidak memposting informasi pribadi untuk menghindari ancaman siber, tidak asal dalam memposting konten, menjaga etika di dunia digital sama seperti pada dunia nyata.
Kemudian, mewaspadai segala hal termasuk informasi bohong, menyaring akun-akun yang diikuti di media sosial, dan menghargai karya orang lain dengan memberikan apresiasi dan tidak berkomentar negatif.
Fitri mengatakan, kedewasaan dalam bermedia sosial itu penting. Kita semua butuh kehati-hatian ekstra dalam bermedia sosial karena perubahan dan penerimaan informasi di media sosial begitu cepat.
“Hal ini agar tindakan kita di media sosial tidak menyakiti diri sendiri, lingkungan sekitar, dan orang lain, serta tidak menimbulkan kegaduhan,” katanya.
Ia mengimbau untuk selalu menanamkan sikap positif yang bisa dipertanggungjawabkan di media sosial. Karena menurutnya, apapun yang kita terima di media sosial itu semua terjadi berdasarkan kendali kita.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Sorong, Papua Barat, juga menghadirkan pembicara, Alek Iskandar (Managing Director IMFocus Digital Consultant), Sofia Sari Dewi (Fashion Designer), dan Abdul Rauf (Kepala Sekolah SMAIT AL Izzah Kota Sorong).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.
Diantaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*/rhm)