![]() |
Suasana pelatihan pembesaran ikan lele di P2MKP Sari Genep, Tabanan., Bali |
Kabarnusa.com – Bekerjasama dengan Balai Diklat Perikanan Banyuwangi (Jawa Timur), Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) Sari Genep, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali menggelar pelatihan pembesaran lele selama empat hari mulai Selasa (16/2/2016) sampai Jum’at (19/2/2016).
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan Made Subagia dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Perikanan Budidaya Made Muncan mengemukakan Kabupaten Tabanan memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup besar untuk budidaya perikanan.
Terkait hal itu, Subagia mengharapkan potensi SDA tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan perikanan budidaya, di antaranya dengan membudidayakan ikan lele. “Ikuti pelatihan ini dengan tekun sehingga materi yang didapat bisa diterapkan untuk pengembangan budiaya lele,” harapnya.
Menurut Subagia, budidaya ikan lele di Tabanan memiliki prospek cerah karena harganya terus meningkat dan peluang pasarnya juga masih terbuka lebar. “Mari kita manfaatkan potensi SDA dan peluang yang ada ini untuk peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” ajaknya.
Sebelumnya, Ketua P2MKP Sari Genep, Desa Gubug, Tabanan, Ir. Nengah Mawan dalam laporannya mengungkapkan peserta pelatihan pembesaran lele sejumlah 20 orang terdiri dari angkatan V dan VI. “Peserta merupakan perwakilan dari kelompok perikanan dan warga masyarakat yang ada di Kabupaten Tabanan,” paparnya, Selasa (16/2/2016) pagi.
Menurut Mawan, selama pelatihan para peserta akan menerima materi pelatihan berupa materi Dasar, Inti dan Penunjang. “Materi diberikan oleh empat orang narasumber,” ujarnya.
Materi inti yang diberikan di antaranya adalah : persiapan kolam, persiapan benih, pemeliharaan, manajemen pakan dan pembuatan probiotik, panen dan pasca panen.
Sementara materi dasarnya berupa Kebijakan Pembangunan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Tabanan. “Sedangkan materi penunjangnya adalah tentang moral dan etika agribisnis,” tegasnya.(gus)