![]() |
Kadiskes Tabanan Nyoman Suratmika serahkan Sertifikat Penghargaan dari Kemenkes kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti karena 100 persen Puskesmas di Tabanan sudah Terakreditasi |
TABANAN – Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang ada di Kabupaten Tabanan, Bali, semuanya ternyata sudah terakrteditasi. Prestasi ini mendapat apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Kesehatan sehingga Kabupaten Tabanan dinobatkan sebagai kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas 100 persen terakreditasi.
Sertifikat Penghargaan kepada Kabupaten Tabanan yang diberikan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Bambang Wibowo, tersebut diserahkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Tabanan I Nyoman Suratmika kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Rabu (27/2/2019)
Kadiskes Tabanan Nyoman Suratmika saat menghadap Bupati Tabanan mengungkapkan, akreditasi Puskesmas diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama, yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan
“Tujuan Akreditasi yaitu sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan Pelayanan klinis, serta penerapan manajemen resiko di Kabupaten Tabanan. Akreditasi Puskesmas ini adalah salah satu persyaratan untuk bisa kerjasama dengan BPJS Kesehatan,” paparnya.
Menurut Suratmika, Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Tabanan dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 2016, di antaranya Puskesmas Baturiti I, Puskesmas Kediri I, Puskesmas Penebel I. Tahun 2017, Puskesmas Selemadeg Barat, Puskesmas Tabanan II, Puskesmas Kediri II, Puskesmas Selemadeg, Puskesmas Kerambitan I, Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Selemadeg Timur II, Puskesmas Marga II, Puskesmas Pupuan II, dan Puskesmas Tabanan III. Berikutnya tahun
2018, Puskesmas Tabanan I, Puskesmas Selemadeg Timur II, Puskesmas Kediri III, Puskesmas Marga II, Puskesmas Penebel II, dan Puskesmas Baturiti II.
“Sehingga tahun 2018, semua Puskesmas di Kabupaten Tabanan sudah terakreditasi. Agar mutu pelayanan di Puskesmas berkesinambungan maka akan dilaksanakan survey kembali (reakriditasi) setiap tiga tahun sekali, dan nilai dari Akreditasi ini tidak boleh turun. Kalau turun maka konsekuensinya adalah anggaran dana kesehatan di Pusat untuk Tabanan akan dikurangi. Jadi kita harus berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu pelayanan,” jelasnya.
Disebutkan, saat ini Puskesmas di Kabupaten Tabanan selaku Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik Pemerintah Daerah sudah mampu dan semua sudah siap memberi pelayanan kesehatan dalam era Jaminan Kesehatan nasional (JKN)
Terkait penghargaan dari Kemenkes yang diterimanya tersebut, Bupati Eka menegaskan bahwa hal itu merupakan suatu bukti bahwa komitmen Pemerintah Daerah khususnya di Dinas Kesehatan ingin menunjukan bahwa dengan adanya akreditasi ini kita bisa melayani dengan maksimal walaupun masih ada kendala-kendala dan kekurangan tapi ini sistemnya masih berproses.
Penghargaan yang diterima Tabanan ini patut diapresiasi dan disyukuri. Namun yang penting niat untuk bisa melayani dengan cara yang terbaik kan itu yang utama.
“Kita harus menata kembali tentang akreditasi ini dan untuk masalah kendala SDM kita harus memenuhi kompetensi yang telah disyaratkan sesuai dengan bidangnya. Tanpa SDM yang baik tentunya pelayanan itu juga tidak maksimal. Semua ini juga akan diproses secepatnya,” katanya.
Bupati Eka berharap dengan akreditasi ini nantinya masyarakat yang di desa tidak berbondong-bondong ke kota untuk melakukan pemeriksaan karena biaya akomodasi mahal, maka Puskesmas juga dilengkapi dengan pelayanan rawat inap sesuai dengan standar Rumah Sakit.
“Kalau bisa diputus perwatannya hanya cukup di Puskesmas, karena pelayanan sudah memadai layaknya Rumah sakit kenapa tidak. Jadi harapan kita untuk melayani masyarakat yang di pelosok pun bisa lebih terjangkau dan lebih bisa melayani lebih banyak lagi dan makin baik lagi,” ujarnya.
Bupati Eka juga menjelaskan bahwa Akreditasi Puskesmas ini akan dipadukan juga dengan program Mobil Sehat, sehingga pelayanan kesehatan untuk masyarakat Tabanan baik di Kota maupun di Desa, juga di pelosok-pelosok makin optimal.
“Mobil sehat itu program jemput bola yang setiap bulan masih tetep ke desa-desa memberikan pelayanan yang kompleks, tidak hanya masalah kesehatam secara umum, namun juga ada pemeriksaan kanker serviks, mata, gigi, penyuluhan preventif jadi lengkaplah pelayanan yang disediakan Mobil Sehat tersebut,” tegasnya.
Bupati Eka berharap, ke depannya seluruh masyarakat di Tabanan sadar bahwa sehat itu mahal dan penting, sehingga penyuluhan preventif itu sangat penting dilakukan guna mengajarkan masyarakat pola-pola hidup sehat.
“Kalau semua komponen masyarakat Tabanan sudah mempunyai kemampuan sepertu itu, maka sosialisasi preventif ini sangat meringankan beban pemerintah, sehingga masyarakat kuat, sehat dan cerdas, bisa tercapai,” pungkasnya. (gus)