Maraknya Penggunaan Lambang PKI, Tanda Marxisme Masih Hidup

16 Agustus 2015, 19:17 WIB
Bendahara Umum PP GPII Guntur Setiawan menilai paham komunisme  marxis  masih berkembang di Indonesia.

Kabarnusa.com – Maraknya penggunaan lambang organisasi terlarang seperti bendera Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah daerah dengan beragam dalih patut diwaspadai sebab hal itu menandakan bahwa paham marxisme masih hidup di Tanah Air.

Karenanya, Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP-GPII) mengecam penggunaan lambang-lambang organisasi terlarang seperti bendera PKI.

Menurut aktivis Guntur Setiawan yang menjabat Bendahara Umum PP GPII, paham komunisme  marxis  masih berkembang di Indonesia.

“Ini dibuktikan dengan berkibarnya simbol-simbol PKI di beberapa daerah belakangan ini,” kata dia dalam keterangan tertulisnya diterima Kabarnusa.com Minggu (16/8/2015).

Kata dia, kader komunis mulai mendapat angin setelah ada wacana pemerintah hendak meminta maaf kepada PKI.

“Pengibaran bendera PKI di Salatiga, grafiti palu arit  di dinding Universitas Jember, dan terbaru logo PKI pada karnaval Agustusan di Pamekasan Madura,” tukas Guntur.

Gerakan seperti ini, terskenario matang mirip zaman PKI ketika hendak mengadakan kudeta di tahun 1965.

“Ini tidak boleh dibiarkan oleh aparat penegak hukum, segera tangkap para pelaku dan aktor intelektual dibelakangnya,” sambungnya.

Aparat, jngan hanya dengan gagah berani menangkap orang kecil, pedagang kecil yang tidak tau apa apa menggunakan baju dengan lambang ISIS,

“GPII mengutuk keras kejadian seperti ini. PKI tidak boleh di biarkan hidup di Indonesia ” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam parede dalam rangka perayaan HUT ke-70 RI muncul simbol-simbol PKI di beberapa daerah seperti Salatiga, Jember dan Pamekasan (Madura). (ali)

Berita Lainnya

Terkini