Massa Blokade Jalan Tol Bali Mandara

29 Februari 2016, 06:35 WIB

Kabarnusa.com
Massa dari berbagai elemen menggelar aksi di seputaran Jalan  Tol Bali
Mandara guna menyuarakan sikapnya atas rencana atas reklamasi di Teluk
Benoa Minggu 28 Februari 2016

Turut bergabung dalam
aksi itu,  para Desa Adat di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar
serentak menggelar aksi di
perairan dan daratan di seputaran Teluk Benoa.

Aksi ini
dilakukan di 4 titik di Jalan Pesanggaran, Sambil berorasi, massa
bergerak dari pintu masuk Serangan memasuki Tol Bali Mandara. Di
perempatan pesanggaran juga dipasang baliho berisi sikap mereka atas
rencana reklamasi.

Mereke meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan Perpres 51 tahun 2014.

Mengingat
aksi yang dilakukan adalah serentak, maka massa aksi pun berjalan pada
jam yang sama dan kemudian mengawali dengan memasang Baliho di pertigaan
Jalan By Pass Ngurah Rai.

Selanjutnya massa aksi menuju arah bundaran bandara dan berada di pintu loket tol Bali Mandara.

Setiba
nya di depan tol, massa aksi yang berkumpul di titik kedua ini disambut
oleh massa aksi yang berada di perairan, yakni massa aksi dari Desa
Adat Tanjung Benoa.

Bahkan aksi di titik dua ini sempat menutup akses masuk melewati Jalan Tol.

“Ini
adalah aksi simbolik, sehingga kami memilih aksi di pintu masuk Tol dan
di perairan Teluk Benoa,” ujar koordinator ForBALI Wayan “Gendo’
Suardana,.

“Kalau ada orang yang menyatakan Teluk Benoa
bukan kawasan suci, maka orang tersebut tidak memahami Teluk Benoa.
Desa Adat yang lebih paham, karena kami di Desa Adat yang menggelar
ritual adat dan agama di Teluk Benoa,” tambah Wayan Swarsa selaku Bendesa
Adat Kuta dalam orasinya.

Sementara itu, Ir. I Wayan
Wita selaku Bendesa Adat Bualu dalam orasinya menekankan bahwa Teluk
Benoa sebagai kawasan suci harus dilindungi. (gek)

Berita Lainnya

Terkini