Dengan penanganan yang lebih tepat dan lebih efektif, tim SAR dapat lebih banyak menyelamatkan korban.
“Karena itu, Basarnas tidak boleh ketinggalan. Saya ulang, Basarnas tidak boleh ketinggalan dalam hal teknologi, harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi SAR yang terkini,” ungkapnya.
Kedua, Presiden meminta agar kompetensi sumber daya manusia (SDM) SAR terus ditingkatkan.
Basarnas Bali Prioritaskan Vaksinasi Booster Dukung Kebijakan Pemerintah
Menurutnya, SDM SAR harus memiliki kompetensi yang tinggi, keahlian yang relevan dengan kebutuhan situasi hari ini, dan memastikan keselamatan tim SAR yang sedang bekerja.
Ketiga, Kepala Negara meminta agar Basarnas memperkuat sinergi dan kolaborasi. Kepala Negara memandang bahwa kerja SAR adalah kerja terpadu dengan melibatkan kementerian, lembaga pemerintah, TNI, Polri, badan usaha, organisasi kemasyarakatan, dan potensi SAR lainnya.
“Libatkan seluruh elemen masyarakat, semua potensi, dan buang jauh-jauh yang namanya ego sektoral, semua harus bersinergi dalam operasi kemanusiaan,” katanya.
Basarnas Serentak Gelar Donor Darah saat Masuki Usia Emas
Keempat, perkuat pencegahan, mitigasi, dan antisipasi. Menurut Presiden, yang juga sangat penting adalah melakukan edukasi dan pelatihan-pelatihan teknis SAR secara masif kepada masyarakat.
“Kita harus membangun kesadaran agar masyarakat makin peduli dan sigap melakukan upaya preventif terutama di daerah-daerah yang rawan bencana dan kawasan kedaruratan agar terbangun budaya SAR dan masyarakat tangguh kedaruratan,” paparnya.
Di penghujung sambutannya, Presiden berharap agar Rakernas Basarnas ini dapat melahirkan gagasan-gagasan yang inovatif dan implementatif, serta terobosan-terobosan penting untuk meningkatkan pelayanan Basarnas kepada masyarakat.***