Masuki Tahun 2025 Optimisme Konsumen di Bali Tetap Solid, BI Berikan Penjelasan Ini

Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia Bali untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan

21 Januari 2025, 07:57 WIB

Denpasar – Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali bulan Desember 2024, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat berada dalam zona optimis yaitu sebesar 139,5 dengan demikian optimisme konsumen di Bali tetap solid memasuki tahun 2025.

Kendati sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya yaitu sebesar 143,1 namun angka ini masih berada di atas 100.

“Angka tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat Bali terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dalam keterangannya Minggu 20 Januari 2025.

Secara nasional, IKK tercatat meningkat menjadi 127,7 dari 125,9 di bulan sebelumnya, menunjukkan sentimen positif konsumen di berbagai wilayah Indonesia.

Diungkapkan Erwin Soeriadimadja, Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan.

“Keyakinan konsumen Bali tetap kokoh meski menghadapi tantangan global dan nasional,” tegas Erwin Soeriadimadja.

Kondisi ini didukung tingkat inflasi yang terkendali di angka 2,34% (yoy) pada Desember 2024, masih berada pada rentang target inflasi sebesar 2,5% ± 1%, serta adanya momentum positif dari perayaan Natal dan Tahun Baru.

Capaian positif di Bali didorong oleh meningkatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), terutama pada sektor lapangan kerja dan pendapatan. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja tumbuh 2,5% (mtm) menjadi 143,0, sementara Indeks Penghasilan Saat Ini meningkat 1,8% (mtm) menjadi 139,5.

Namun demikian, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) mengalami penurunan dari 154,3 menjadi 146,3 (-5,2% mtm).

Faktor-faktor yang memengaruhi penurunan IEK meliputi Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang turun 7,1% menjadi 143,5, Ekspektasi Kegiatan Usaha yang turun 5,5% menjadi 147,0, serta Ekspektasi Penghasilan yang turun 2,9% menjadi 148,5.

Lebih lanjut, penurunan ini mencerminkan kehati-hatian konsumen terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan mendatang, seiring dengan tantangan ekonomi global yang terus berkembang.

Bank Indonesia menekankan pentingnya menjaga stabilitas inflasi Bali untuk mendukung daya beli masyarakat,” tegasnya lagi.

Inflasi yang terkendali akan berkontribusi positif terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga, pertumbuhan investasi, dan produktivitas ekonomi Bali.

Dikatakan, sentimen positif konsumen yang tetap terjaga diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan, di tengah dinamika ekonomi global dan nasional yang penuh tantangan.

Sinergi bersama Bank Indonesia, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat. ***

Berita Lainnya

Terkini