JEMBRANAN – Mayat mengapung yang ditemukan oleh nelayan di pantai Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, Sabtu (13/6/15) pagi, ternyata hingga kini masih misterius. “Sampai saat ini belum ada yang mengenali mayat itu. Demikian halnya belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga,” terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra.
Terkait hal tersebut, pihaknya telah menyebar informasi terkait ciri-ciri mayat laki-laki tersebut. Dengan harapan ada warga yang mengenali jasat laki-laki yang ditemukan mengambang tersebut. “Sesuai perintah Kapolres, ciri-ciri mayat tersebut sudah kita sebar. Kami juga mengharapkan bantuan penyebarannya melalui media,” ujarnya.
Terkait dugaan kematian korban, Sudarma Putra mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar tim medis RSUD Negara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Menurutnya diduga korban meninggal karena tenggelam.
“Jasat korban itu tidak diotopsi, karena pada pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” imbuh diaa. Tim medis tidak bisa memperkirakan kapan korban meninggal karena hanya dilakukan pemeriksaan luar. Yang jelas kondisi korban saat ditemukan sudah rusak dan sudah mengalami pembusukan.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan di Gilimanuk menemukan mayat laki-laki mengapung di pantai Cekik, Gilimanuk sekitar 100 dari bibir pantai.
Mayat tanpa identitas tersebut memiliki ciri-ciri, tinggi badan sekitar 170 sampai 180 cm, rambut lurus, menggunakan celana jeans warna hitam, kemeja jeans warna biru merk Peter Say Denim ukuran Xl, celana dalam warna coklat merk Yt man dan umur diperkirakan sekitar 40 sampai 50 tahun.(dar)