Mayoritas Perusahaan di Bali Tak Ikutkan Pekerja ke BPJS

23 Mei 2014, 07:23 WIB

KabarNusa.com, Denpasar – Sebagian besar perusahaan di Bali tidak mendaftarkan tenaga kerjanya masuk dalam BPJS ketenagakerjaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
 

Dari data di BPJS Wilayah Bali, kini baru 26,12 persen yang masuk BPJS dari total pekerja formal yang ada di Bali sekira 817 ribu pekerja.

“Masih banyak perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan, dan ini menjadi tantangan kami,” papar Kepala BPJS Ketenagakerjaan I Gusti Ngurah Suartika di kantornya Kamis 22 Mei 2014. 

Suartika menjelaskan, sampai posisi April BPJS telah membayar klaim Rp57,4 miliar.

Rincianya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sekitar Rp1,9 miliar dengan jumlah 148 kasus, sedang Jaminan Hari Tua (JHT) sekitar Rp54,0 miliar dengan jumlah 4.153 dan Jaminan Kematian (JKM) BPJS ketenagakerjaan telah mengklaim sekitar Rp1,5 miliar dengan jumlah kasus Rp1,5 miliar.

“Untuk klaimnya sendiri masih belum banyak. saat ini tugas kami adalah menggaet pekerja  informal maupun formal agar ikut dalam kepesertaan,”ujarnya.

Di pihak lain, BPJS Wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa) memberikan beasiswa sekitar Rp2,5 miliar, untuk Bali sendiri mendapatkan jatah sekitar Rp660 juta.

“Ini wujud kepedulian kami kepada masyarakat pekerja dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya serta membantu meringankan beban biaya pendidikan siswa dan siswi berprestasi,” katanya di Denpasar, Kamis 22 Mei 2014.

Beasiswa diberikan di semua tingkat pendidikan, mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi. Total penerima sebanyak 275 siswa/siswi.

Diharapkan, hal ini dapat memotivasi mereka agar lebih serius meraih prestasi akademik.

Pemberian bantuan beriringan program-program kantor cabang di beberapa daerah lainnya. Adapun nominal beasiswa untuk anak SD dan SMP sebesar Rp 1,8 juta, sedangkan untuk SMA dan Perguruan Tinggi sebesar Rp 2,4 juta. (gek)

Berita Lainnya

Terkini