Jakarta – Tren transaksi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia diprediksi akan terus meningkat.
QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia
Head of Government Relations of DANA Indonesia Felix Sharief mengatakan hal itu pada rangkaian Media Clinic berlangsung secara virtual pada Kamis (17/11/2022).
Pada kegiatan Media Clinic AFTECH bersama DANA Indonesia, kata Felix Sharief, hadirnya QRIS tentu semakin menciptakan kemudahan, efisiensi, dan kemanan transaksi bagi banyak orang.
“Kami pun percaya dan positif bahwa tren transaksi dengan QRIS akan terus meningkat,” kata Felix Sharief menegaskan.
Laju ini selaras dengan angka literasi digital di Indonesia serta angka target dan inklusi keuangan di Indonesia yang diharapkan pada 2024, 90% dari masyarakat itu sudah terinklusifkan dari sisi keuangannya.
Lanjut Felix Sharief, dengan demikian, sosialisasi dan edukasi terus dibutuhkan untuk semakin meningkatkan literasi digital terkait gerakan pembayaran non-tunai, baik di Jawa dan luar Jawa.
“Kegiatan Media Clinic bersama DANA hanya salah satu dari rangkaian webinar edukatif yang digelar untuk media dan masyarakat,” imbuhnya.
Masih banyak rangkaian menarik lainnya, mulai Fintech Talk yang akan mendalami tanda tangan digital bersama Privy.
Kemudian, mengulas pentingnya kolaborasi multipihak untuk mendorong pemulihan ekonomi dan inklusi keuangan hersama Xendit, hingga upaya melindungi data pribadi Bersama VIDA, serta masih OJK), Bank Indonesia (BI), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Masih dalam rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 yang berlangsung mulai 11 November hingga 12 Desember 2022, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) semakin gencar memperkenalkan ragam solusi fintech untuk mendukung keseharian masyarakat sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Hal ini sejalan komitmen bersama pemerintah, asosiasi, dan para pelaku industri untuk memajukan industri fintech Tanah Air, yang disampaikan saat gelaran 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) di Bali.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Pandu Patria Sjahrir mengatakan, “Bulan Fintech Nasional (BFN) menjadi wadah bertukar wawasan dan inspirasi bagi masyarakat, pelaku industri, regulator, serta asosiasi untuk mendorong inovasi fintech.
Disadari, peningkatan literasi masyarakat menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan kolaborasi multipihak, sehingga diharapkan masyarakat semakin mampu mengoptimalkan solusi fintech yang ada.
“Mayoritas masyarakat Indonesia baru mengenal solusi fintech sebatas dompet digital dan paylater,” tuturnya.
Padahal, di AFTECH sendiri ada lebih dari 350 anggota perusahaan fintech yang terdaftar dan mewakili lebih dari 25 model bisnis yang menawarkan solusi relevan bagi masyarakat.
Pihaknya percaya dengan semangat kolaborasi, dapat mempercepat capaian inklusi keuangan yang ditargetkan mencapai 90% pada tahun 2024.
Tidak kalah menariknya, rangkaian Media Clinic yang menghadirkan DANA untuk berbagi perkembangan dan masa depan QRIS di Tanah Air.
Adopsi Smartphone Masyarakat Kian Meningkat, Adopsi QRIS Diprediksi Akan terus menanjak berdasarkan data, pertumbuhan kepemilikan smartphone di Indonesia yang sudah sangat tinggi, di mana diperkirakan sekitar 87% dari populasi Indonesia memiliki akses terhadap smartphone pada tahun 2026.
Tingkat adopsinya pun cukup tinggi, yakni dari 11,5 juta pengguna QRIS di tahun 2021 dan kini pada 2022 sudah ada 25,2 juta pengguna QRIS.
Di Indonesia, setidaknya ada 53 bank, 30 non-bank, termasuk DANA Indonesia, dan 4 switching yang dapat mengeluarkan QRIS. ***