Tabanan – Patung Bung Karno di perempatan Kediri, Tabanan yang rencananya diresmikan oleh Megawati Soekarno Putri, Senin (30/6/2014) akhirnya batal.
Pembatalan tersebut, menurut Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi bukan dikarenakan ketidakhadiran Megawati, namun karena hasil perenungan bersama terkait adanya aspirasi dari masyarakat pasca penempatan patung Bung karno di perempatan Kediri, Minggu 29 Juni 2014.
Padahal, sebelum adanya pembatalan tersebut persiapan peresmian sudah berjalan matang. Baliho besar sudah terpasang di kanan kiri patung.
Sementara backdrop panggung juga tertulis Peresmian Patung Bung Karno, Putra Sang Fajar oleh Hj.Megawati Soekarno Putri, Tabanan 30 Juni 2014. Demikian juga prasasti peresmian oleh Megawati sudah tersedia lengkap tertanggal 30 Juni 2014.
Selain itu, para tamu undangan juga sudah berdatangan. Tak pelak lagi, pembatalan yang terkesan mendadak tersebut mengagetkan para undangan. Selain itu, acara peresmian tersebut juga akhirnya diganti dengan pembacaan pernyataan sikap.
Didamping Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Wabup Tabanan Komang Sanjaya dan sejumlah anggota DPRD yang hadir, Ketua DPRD Ketut Suryadi membacakan tiga pernyataan sikap.
Pertama, Kami mendengar dan menghargai aspirasi masyarakat untuk membangun kembali patung Wisnu Murthu di tempat lain yang lebih representatif.
Kedua, Prosesi pembangunan Patung Wisnu Murthi akan dilakukan sebagaimana mestinya.
Ketiga, Selama patung Wisnu Murthi belum dibangun, diresmikan dan disucikan, Kami nyatakan bahwa patung Bung Karno yang ditempatkan di tempat ini kami nyatakan belum diresmikan.
Usai pernyataan sikap, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam orasinya menyatakan pembangunan patung Bung Karno tidak ada maksud untuk menghancurkan hati masyarakat Tabanan.
Namun pembangunan patung Bung Karno merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Sang Proklamator yang telah memerdekakan bangsa Indonesia.
Menurut Bupati Wiryastuti, pro dan kontra merupakan hal yang biasa. Boleh beda politik dan baju tapi harus tetap bersatu.
Jangan berkata tentang Bung Karno sebelum bisa menghayati dan meng implementasikan ajaran Bung Karno.
“Mari belajar membangun bersama, jangan sia- siakan perjuangan bapak bangsa Bung Karno,” tegasnya. (gus)