Megawati dan Jokowi Capres PDIP Terkuat

15 Desember 2013, 05:45 WIB
Tjahyo
Sekjen DPP PDIP Tjahyo Kumolo (kabarnusa)

Kabarusa.com, Denpasar – Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo merupakan dua figur calon presiden (Capres) terkuat PDI Perjuangan berdasar hasil berbagai lembaga survei maupun aspirasi kader dan masyarakat.
 

Dua nama itu bersaing ketat dengan dua nama lainnya yakni Prabowo Subianto dan Abrurizal Bakrie sebagai capres pada tahun 2014.

Sekjen DPP PDIP Tjahyo Kumolo mengakui, Mega dan Jokowi muncul dalam setiap hasil survei maupun masukan dan aspirasi dari berbagai pihak.

Hanya saja, sampai saat ini partainya belum menentukan secara pasti siapa yang akan diusung sebagai capres pada Pemilihan Presiden tahun 2014.

“Belum pasti, nanti akan ada waktunya, menunggu dinamika, kita lihat apakah sampai April atau setelah April atau bagaimana,” tegas Thahyo usai membuka pembekalan Caleg wilayah Bali, NTT dan NTB di Hotel Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Sabtu (14/12/2013).

Pihaknya tidak mau buru-buru menentukan capres, sebab jangan sampai nanti minimal 20 persen perolehan suara Parlimantary Treshold (PT) malah kurang tidak bisa terpenuhi.

“Kan repot, kita fix kan dulu,  mudah-mudahan pada bulan Februari sudah ada gambaran dari kabupaten atau kota, berapa kita akan dapat,” tegasnya.

Jika tidak ada tsunami politik, sambung Tjahyo, maka PDIP akan segera memastikan siapa capres yang diusung.

Disinggung peluang Gubernur DkI Jakarta Jokowi yang merupakan kandidat terkuat selain Mega, Tjahyo mengatakan jika mantan Wali Kota Solo itu sebagai kader partai tentunya masuk dalam pemantauan.

“Pak Jokowi tetap masuk bagian dalam radar partai, soal siapa yang diputuskan ya nanti kita lihat saja,” terangnya.

Memang, dari beberapa survei elektabilitas Jokowi terus menanjak namun untuk menetukan capres tidak semata melihat dari hasil survei.

“Nanti kita lihat bagaimana sesungguhnya, kita lihat saat hasil terakhir apapun, partai mencermati memperhatikan aspirasi masyarakat, partai melihat konsolidasi kami,” imbuhnya.

Siapapun nanti yang diusung sebagai Capres, tetap merupakan bagian dari proses yang integratif. (nar)

Artikel Lainnya

Terkini