Melawan Ancaman Stunting dengan Piring Bergizi di Tabanan : BGN – DPR Sosialisasikan Solusi Konkret Kesehatan Anak

Program MBG diharapkan menjadi pondasi kokoh dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.

27 November 2025, 14:31 WIB

Tabanan– Pemerintah kian serius menggarap pondasi masa depan bangsa melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program strategis ini disosialisasikan secara masif di Desa Tabanan, Bali, sebagai komitmen nyata dalam memberantas masalah gizi dan kesehatan, khususnya di kalangan anak usia sekolah dan kelompok rentan.

Sosialisasi yang digelar oleh DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung Kesenian I Ketut Maria (Minggu, 23/11) ini menjadi panggung untuk menegaskan bahwa kesehatan dimulai dari piring makan.

Acara dibuka Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, Anggota DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni, dan Perwakilan Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Rieska Fajarmawati.

Dalam sambutan daring yang menggugah, Charles Honoris mendorong BGN agar menjadi motor edukasi gizi nasional, bukan sekadar regulator.

Ia menyoroti pola konsumsi berlebih pada gula, garam, dan lemak yang memicu lonjakan penyakit tidak menular.

“Pendidikan gizi harus dimulai dari keluarga. Langkah kecil hari ini akan menentukan masa depan bangsa. Kita ingin anak-anak Indonesia tumbuh kuat, sehat, dan siap membawa Indonesia menjadi kekuatan besar di dunia,” tegas Charles.

Pihaknga mengajak orang tua untuk lebih aktif mendampingi pilihan makanan anak-anak mereka.

Isu krusial seperti stunting tak luput menjadi perhatian. Anggota DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni, menekankan kaitan erat antara MBG dengan upaya penurunan stunting.

” Stunting masih kita temui di sekitar kita. Karena itu, memastikan kecukupan gizi sejak dini adalah langkah penting yang harus dilakukan secara bersama-sama,” ungkapnya

Ditekankannya, asupan gizi yang tidak terpenuhi sejak masa kehamilan hingga usia pertumbuhan adalah akar masalah stunting.

Sementara itu, Rieska Fajarmawati dari BGN memaparkan bahwa MBG adalah bagian tak terpisahkan dari agenda besar menuju Indonesia Emas 2045.

Program ini tidak hanya menyasar anak PAUD hingga SMA, melainkan juga balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Yang lebih menarik, MBG dirancang dengan efek berganda. Rieska menekankan aspek pemberdayaan ekonomi lokal:

 

 

“Sebagian besar bahan pangan untuk dapur SPPG akan dipasok dari petani, nelayan, dan peternak lokal. Ini membuka peluang kerja baru dan menghidupkan ekonomi desa melalui BUMDes dan koperasi,” imbuhnya, menyoroti bagaimana gizi yang baik dapat menopang kesejahteraan masyarakat.

Melalui gema sosialisasi di Bali ini, komitmen pemerintah semakin jelas: menghadirkan layanan gizi yang merata, edukasi yang masif, dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Program MBG diharapkan menjadi pondasi kokoh dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Apakah Anda ingin saya membuat perubahan lain atau ada bagian spesifik yang ingin Anda fokuskan?

Berita Lainnya

Terkini