Melongok Budidaya Anggur di Kampung Tompeyan di Tengah Sempitnya Lahan Kota Jogja

Warga di Kampung Tompeyan, Kemantren Tegalrejo Kota Yogyakarta, contoh sukses bagaimana budidaya anggur.

1 September 2024, 13:17 WIB

Yogyakarta – Kelompok Tegal Anggur adalah satu diantara sedikit pembudidaya yang sukses memanfaatkan Keterbatasan lahan pertanian di pusat kota Yogyakarta.

Warga di Kampung Tompeyan, Kemantren Tegalrejo Kota Yogyakarta, contoh sukses bagaimana budidaya anggur.

Warga Kampung Tompeyan tidak menyerah untuk memproduksi hasil olahan pertanian.

Ketua Kelompok Tegal Anggur Eka Yulianta yang juga sebagai penyuluh swadaya pertanian Kota Yogyakarta kemudian mengembangkan potensi tersebut menjadi kampung budidaya pertanian dalam hal ini tematiknya buah anggur.

Akhirnya, kampung anggur Tegalrejo dinamakan Tegal Anggur yang dibentuk sekitar 5 tahun lalu.

Kata Eka Yuliantara, awalnya coba-nyoba, memang tidak bagus hasilnya, tapi karena telaten sehingga di pertengahan 2019 sudah terlihat bagus.

Dalam proses pengolahan dengan bahan dasar anggur tersebut, kampung Tegal Anggur mampu menghasilkan berbagai macam produk. Dari buah hingga daun dan bijinya bisa diolah menjadi makanan.

Kurang lebih ada 21 jenis turunan dari produk ini, dan produknya diantaranya dodol, sirup, bakso goreng, mi, dan bakso basahnya.

Selain bijinya, daun pada pohon anggur bisa dibuat menjadi buntil daun anggur.

“Daripada ciki-ciki kan disini ada kripik daun anggur, basreng anggur, dendeng anggur. Jadi rasanya tidak kalah seperti daging,” katanya ditemui di Kampung Tegalrejo, Yogyakarta, Jumat 30 Agustus 2024.

Berangkat dari inovasi olahan itulah, banyak masyarakat yang datang ke lokasi Tegal Anggur untuk melihat hasil pertanian tersebut.

Olahan ini sudah banyak meminta dipasaran karena banyak dari mereka yang sudah kesini dan mencicipinya.

“Jadi, ini makanan yang layak untuk pasar, sangat beda dengan olahan-olahan yang ada sekarang,” ucapnya.

Yang menari, pada biji anggur menurut jika dikumpulkan lalu di-roasting bisa menjadi kopi biji anggur.

Saat ini, terkait jumlah pohon anggur yang ditanam di kampung Tegalrejo sekitar berjumlah 90 pohon.

“Jenis anggur yang kami tanam ada nilnel, trans, diksen, julian, tamaki, nadesda, silver rusia, black beauty, basanti, dan masih banyak lagi dengan kurang lebih ada 40-50-an jenis pohon anggur di sini,” bebernya.

Kata Eka, meski banyak yang tertarik, namun belum bisa mulai memasarkan karena masih melewati proses perizinan dari berbagai pihak.

Di Jogja sudah ada beberapa toko yang minta produknya tapi belum kita layani mungkin bulan depan ya, bulan depan sudah memasuki pasar.

“Karena kita harus menyelesaikan perizinan kan syarat utama halal kemudian diikuti perizinan lainnya,” pungkasnya.

Usai proses perizinan selesai, dirinya yakin bisnis pertanian ini sangatlah menguntungkan bagi warga Kota Yogyakarta.***

Berita Lainnya

Terkini