“Global Youth Conference On SDGs 2021 ini adalah sebuah milestone kita kaum muda di Indonesia, dimana kita membuktikan anak didik Indonesia mampu membuat konferensi berstandar global, mengangkat isu – isu penting untuk kita selesaikan bersama-sama seperti perubahan iklim, permasalahan sosial dan digitalisasi industri dan UKM. Oleh karena itu juga, mereka yang tampil di GYC tahun ini memiliki kompetensi dan kepentingan di bidangnya masing- masing, baik para pembicara muda maupun pembicara ahli,” jelas Ari Gunawan selaku Ketua Panitia GYC on SDGs 2021 dilansir dari siaran pers pada Sabtu (27/11/2021).
GYC on SDGs 2021 menghadirkan pembicara yang sangat beragam, salah satunya ialah Dr. Beni Bandanajaya, ST, MT selaku Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi yang membawakan materi kesiapan lulusan sekolah vokasi dalam menghadapi era society 5.0 pada panel sesi 2 yang ditemani pula oleh teman tuli yang masih sangat muda tetapi memiliki segudang prestasi yakni Salsabilah Regita Cahyani yang berbagi tentang kesetaraan antara teman tuli dan teman dengar.
Hubert Broux, Founder PT Enviro Nusantara juga bergabung menjadi pembicara ahli pembuka pada panel sesi 1 di hari pertama yang mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam menangani dan menanggulangi perubahan iklim melalui hal kecil dari dalam dirinya.
Jangan Takut dan Jangan Ragu untuk Vaksinasi, Magelang Tetap Aman jika Tertib
Disamping 3 pembicara yang sangat menarik dan inspiratif tersebut, terdapat banyak pembicara lain dengan segudang cerita seru didalamnya.
Disamping itu, hal unik yang disuguhkan adalah pengenalan budaya daerah lewat masing – masing moderator, seperti melalui sebuah pantun, lagu ataupun busana yang dikenakan.
“Melihat pencapaian kita tahun ini, kita yakin tahun depan Global Youth Conference sudah bisa go beyond Indonesia, menjadi konferensi internasional dengan anak muda Indonesia sebagai bintang utamanya,” tambah Ari.
Ismail Marzuki dan Gesang Jadi Inspirasi Pandusukma Rilis Lagu ‘Lepas’
Kedepannya GYC akan terus hadir ditengah – tengah paradigma lintas generasi sampai 2030 nanti dengan topik yang berbeda setiap tahunnya dan direncanakan dapat memantapkan kehadiran kaum muda Indonesia dan merangkul sesama kaum muda lainnya di seluruh dunia bertemu dalam GYC on SDGs dengan skala internasional.***