Memberdayakan Pemilah, Menyelamatkan Bumi: Inisiatif SuRCI di TPA Suwung

IInisiatif kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan keterampilan dan literasi, program nutrisi keluarga, dan lainnya, adalah wujud komitmen SuRCIuntuk menjadikan mereka pilar penting dalam ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

2 Mei 2025, 12:32 WIB

Denpasar–Di tengah hiruk pikuk TPA Suwung, denyut harapan terasa lebih kuat. Yayasan Sustainability for Resource Collectors Initiative (SuRCI) hadir, bukan sekadar memberi, namun merangkul para pengumpul sampah – garda terdepan pelestarian lingkungan – dengan aksi nyata.

Pembagian sembako dan interaksi hangat menjadi jembatan pembuka akses yang selama ini terjalin samar.

Annisa Fauziah, Country Manager SuRCI Indonesia, dengan lantang menyuarakan realita pahit:

“Para pahlawan lingkungan ini berjasa luar biasa, namun ironisnya, eksistensi mereka di sektor pengelolaan sampah Indonesia masih terpinggirkan. Mereka adalah kelompok rentan yang minim perlindungan sosial.”

Data SuRCI membuka mata: 3,7 juta jiwa di Indonesia menggantungkan hidup sebagai pengumpul sampah, dan mirisnya, 64% di antaranya terjerat garis kemiskinan.

Ancaman kesehatan dan keselamatan kerja membayangi 42% dari mereka, terhalang biaya untuk perlindungan diri.

Lebih jauh lagi, pekerjaan mulia ini tercatat sebagai yang keenam paling berbahaya di dunia.

“Keterbatasan akses teknologi dan internet bagi 21% pekerja semakin mempersempit ruang gerak mereka untuk mendapatkan informasi dan peluang yang lebih baik,” tegas Annisa.

Maka, SuRCI hadir sebagai oase penghubung, menjembatani para Resource Collector dengan pendidikan, jaminan sosial, dan peluang pemberdayaan.

Langkah awal yang menyentuh hati adalah pembagian 250 paket sembako – berisi beras, minyak, dan mi instan – hasil kolaborasi apik dengan Bali Life Foundation.

Lebih dari sekadar bantuan materi, momen ini adalah fondasi dialog, apresiasi tulus atas kontribusi tak ternilai mereka dalam menjaga bumi.

Namun, SuRCI tak berhenti di sini. Rangkaian program pemberdayaan telah dirancang untuk mengentaskan tantangan mendasar para Resource Collector.

IInisiatif kesehatan dan keselamatan kerja, pelatihan keterampilan dan literasi, program nutrisi keluarga, dan lainnya, adalah wujud komitmen untuk menjadikan mereka pilar penting dalam ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

“Kami meyakini, dengan membuka akses setara terhadap informasi, perlindungan sosial, dan peluang ekonomi, para Resource Collector akan bertransformasi menjadi agen utama dalam mewujudkan ekonomi sirkular yang adil dan lestari,” imbuh Annisa penuh harap.

Pintu kolaborasi SuRCI terbuka lebar bagi berbagai pihak, terutama perusahaan yang memiliki visi CSR berdampak nyata. Bersama, kita dapat merancang dan mengimplementasikan program sosial yang terarah, memberdayakan para pahlawan daur ulang Indonesia.

“Sesuai dengan misi kami, kegiatan ini adalah babak awal dari kemitraan jangka panjang. Kami bercita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan para Resource Collector dan memperluas jangkauan program sosial inklusif bagi mereka,” pungkas Annisa, menyiratkan harapan akan masa depan yang lebih cerah.

SuRCI terus bergerak maju, mendorong inisiatif berkelanjutan yang menempatkan Resource Collector sebagai jantung dari ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif dan berkeadilan.***

Berita Lainnya

Terkini