Badung – Dalam upaya serius mewujudkan Generasi Emas yang unggul, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengambil langkah strategis dengan memperkuat sistem komunikasi publik pemerintah.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan arus informasi tetap adaptif, profesional, dan kolaboratif di tengah derasnya laju transformasi digital.
Tiga kegiatan masif yang digelar serentak di Denpasar, Bali, pada Rabu (29/10/2025), menjadi penegasan komitmen tersebut.

Ketiga acara—Indonesia.go.id (IGID) Menyapa, Forum Media Monitoring (FoMo), dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Standardisasi Konten Pemerintah—secara resmi dibuka Direktur Informasi Publik Ditjen KPM Kemenkomdig, Nursodik Gunarjo.
“Komunikasi publik hari ini tidak lagi sekadar menyampaikan informasi. Ia harus membangun kepercayaan dan partisipasi warga,” tegas Nursodik.
“Ruang publik digital perlu diisi oleh konten positif agar tidak dikuasai oleh mereka yang tidak bertanggung jawab.”
Kegiatan IGID Menyapa hadir dengan tema vital: “Sehat Sejak Dini untuk Generasi Emas.
” Narasumber dari Kementerian Kesehatan, Kompas.com, dan Indonesia.go.id berkolaborasi menyapa langsung masyarakat, khususnya komunitas konten positif dan perwakilan OPD Bali. Tujuannya adalah mendorong kepedulian dini generasi muda terhadap kesehatan dan literasi digital.
“Generasi yang sehat adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Karena itu, komunikasi publik harus mampu menyentuh kesadaran generasi muda agar peduli sejak dini terhadap kesehatan, informasi, dan masa depan bangsanya,” ujar Nursodik,
Selain menyasar generasi muda, Kemkomdigi juga fokus memperkuat efektivitas kebijakan melalui data.
Forum Media Monitoring (FoMo) menjadi wadah krusial bagi kementerian/lembaga untuk berbagi praktik baik dalam mengelola isu publik.
“Media monitring bukan hanya memantau percakapan publik, tetapi juga memahami persepsi, sentimen, dan aspirasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah,” jelas Nursodik.
Pendekatan berbasis data ini, lanjutnya, akan menjadi dasar penting untuk membangun kebijakan komunikasi publik yang responsif, empatik, dan berorientasi pada kebutuhan warga.
Sementara itu, Bimtek Standardisasi Konten diselenggarakan sebagai tindak lanjut Permenkomdig Nomor 4 Tahun 2024.
Pelatihan ini fokus pada peningkatan kualitas dan keseragaman standar produksi konten pemerintah, mulai dari perencanaan hingga distribusi, agar pesan pemerintah tersampaikan secara konsisten dan kredibel.
Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Kunci
Seluruh rangkaian kegiatan ini menegaskan satu pesan kunci: Kolaborasi lintas sektor adalah tulang punggung komunikasi publik di era digital.
“Pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan komunitas digital harus bekerja bersama untuk menciptakan ruang publik yang sehat dan informatif,” tegas Nursodik.
“Kita semua adalah pihak yang bertanggung jawab mengisi ruang publik digital dengan hal-hal baik. Karena jika orang baik diam, ruang publik akan diisi oleh hal yang tidak baik,” pungkasnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Bidang IKP Kominfosan Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Bagus Aryana, menekankan kegiatan ini adalah momentum penting untuk memperkuat jejaring.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk memperkuat jejaring komunikasi publik, memastikan pesan pemerintah tersampaikan dengan efektif, konsisten, dan kreatif,” ujarnya.
Dia mengajak untuk memanfaatkan setiap sesi dengan kolaborasi, sehingga bisa menjadikan komunikasi publik sebagai tulang punggung keberhasilan pembangunan nasional.
Melalui tiga kegiatan strategis ini, Kemkomdigi berharap komunikasi publik pemerintah semakin terarah, partisipatif, dan berbasis data, serta mampu menjawab kebutuhan mendesak masyarakat di tengah dinamika era digital, demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas 2045. ***

