Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan: Gubernur Koster Resmikan Pembangunan Sekolah Rakyat Bali

Gubernur Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali di Kabupaten Karangasem.

23 Desember 2025, 16:58 WIB

Karangasem– Sebuah harapan baru bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera di Bali Timur mulai terpancar. Pada Selasa (23/12),, Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali di Kabupaten Karangasem.

Proyek strategis hasil sinergi pusat dan daerah ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur pendidikan biasa, melainkan sebuah ikhtiar kemanusiaan untuk mengangkat harkat hidup masyarakat miskin ekstrem melalui jalur pendidikan berkualitas.

Dibangun di atas lahan seluas 5,6 hektar, Sekolah Rakyat ini mengusung konsep pendidikan terpadu dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Berbeda dengan sekolah umum, institusi ini didesain khusus dengan pola asrama (boarding school).

“Sekolah ini bukan untuk umum. Kita prioritaskan untuk anak-anak kita yang berada dalam kategori miskin dan miskin ekstrem, khususnya dari wilayah Karangasem dan Buleleng Timur,” tegas Gubernur Koster dalam sambutannya.

Dengan sistem asrama, seluruh siswa dan guru akan tinggal di lingkungan sekolah. Pola ini diyakini mampu memberikan pendampingan karakter dan akademik yang lebih intensif, sekaligus meringankan beban ekonomi orang tua secara total.

Gubernur Koster mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat ini merupakan buah pemikiran dan keberpihakan dari Presiden RI, Prabowo Subianto.

Sebagai mantan Anggota Komisi X DPR RI yang berpengalaman di bidang pendidikan, Koster menyatakan komitmennya untuk mengawal langsung proyek ini.

“Ini adalah hadiah luar biasa dari Bapak Presiden Prabowo untuk masyarakat Bali. Saya akan pimpin langsung, mulai dari pengawasan fisik bangunan hingga penyiapan kurikulum dan kualitas gurunya,” ujar Koster penuh semangat.

Dengan nilai kontrak mencapai Rp 255,5 Miliar, Sekolah Rakyat ini akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang komprehensif, antara lain:

Asrama Putra dan Putri yang representatif.

Rumah Susun khusus bagi para guru.

Gedung Serbaguna dan sarana olahraga (lapangan basket & upacara).

Area Bangunan MEP dan sistem pengelolaan sampah (TPS) mandiri.

Gubernur menginstruksikan agar proyek ini tuntas pada akhir Juni 2026, lengkap dengan seluruh furniturnya, sehingga tahun ajaran baru mendatang sudah bisa beroperasi.

Koster meminta agar Sekolah Rakyat ini nantinya bersinergi erat dengan SMKN Kubu yang lokasinya berdampingan.

Semangat gotong royong antarlembaga pendidikan ini diharapkan mampu menciptakan kawasan pendidikan yang berkualitas dan terintegrasi di Karangasem.

“Kita ingin aset ini dikelola dengan baik agar benar-benar melahirkan generasi Bali yang cerdas, tangguh, dan mampu membawa keluarganya keluar dari garis kemiskinan,” pungkasnya.***

Berita Lainnya

Terkini