Ditambah di ASEAN itu Indonesia bisa berdagang dengan bebas dan tanpa hambatan atau bebas dari tarif ekspor.
“Jangan mereka aja yang nyerbu kita, kita juga bisa ke sana. Kita serbu mereka pakai craft, karena dia tidak bisa seperti kita,” tegasnya
Meskipun produk industri kreatif dari Indonesia belum menjadi nomor satu terbaik dunia, setidaknya ia berharap Indonesia bisa menampilkan produk yang berbeda dari negara-negara lain.
Lomba Urban Farming Melalui Bahan Jagung Pulut, EWINDO Gandeng KTW Pertanian Kota Jogja Terus Perkuat Ketahanan Pangan
Diakuinya, Indonesia mempunyai prospek yang luar biasa karena produk yang dihasilkan terbuat dari gabungan keterampilan seni dan bahan baku alam asli Indonesia, yang tentunya tidak setiap negara punya.
“Sesuatu yang kita punya ini kalau ditanam di Barat kan nggak tumbuh. Jadi kita ini tidak ada lawan sebenarnya.
Lanjut Zulhas, tinggal bagaimana bahan baku tambah banyak dan harus diimbangi kreativitas yang berkembang.
Jangan Simpan Password di Browser!, Diskominfosan Jogja: Cegah Kebocoran Data
Dalam kerangka itulah Kementerian Perdagangan menjalin mitra usaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh DIY.
Langkah ini bertujuan mendorong pelaku usaha industri kreatif supaya terjadi kemitraan yang luas, karena mengingat saat ini permintaan ekspor dari negara luar tinggi.
DIY dipilih sebagai mitra kerja sama tersebut lantaran produk yang dihasilkan pelaku UMKM Yogyakarta telah menerapkan ramah lingkungan sehingga dicintai pangsa pasar luar negeri.
Bangun Media Berkelanjutan, Arkadia Digital Media Hadirkan Suarajogja.id
Sekertaris Provinsi (Sekprov) DIY Benny Suharsono menambahkan, hal ini harus terstandardisasi dahulu.
“Sebab jika tidak, barangnya akan balik, karena tidak memenuhi standar Eropa yang mempunyai empat musim,” kata Sekertaris Provinsi (Sekprov) DIY Benny Suharsono saat menemani Mendag Zulkifli Hasan. ***