Mendobrak Pasar Global: Desa Pujungan, dari Inovasi Kopi Hingga Rajutan ‘Go International’

Desa Pujungan Tabanan tidak hanya dikenal penghasil pangan, tetapi juga dapur inovasi siap mendobrak pasar nasional dan internasional.

27 Oktober 2025, 06:07 WIB

Tabanan – Desa Pujungan di Kecamatan Pupuan kini tidak hanya dikenal sebagai wilayah penghasil pangan, tetapi juga sebagai dapur inovasi yang siap mendobrak pasar nasional dan internasional.

Potensi luar biasa desa ini, mulai dari pertanian, peternakan, hingga kerajinan tangan, mendapat perhatian serius dari Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., yang bertekad menjadikan Pujungan sebagai percontohan kemandirian ekonomi desa.

Dalam kunjungan kerja Bungan Desa ke-62, Bupati Sanjaya dibuat kagum oleh semangat adaptif petani kopi Pujungan.

Petani di desa tersebut mulai menerapkan teknik penyambungan batang kopi, sebuah inovasi yang dinilai mencerminkan keberanian masyarakat desa untuk maju.

“Inovasi ini bukan sekadar teknik bertani, tapi perubahan pola pikir. Petani kini berani berinovasi untuk meningkatkan mutu dan produktivitas,” tegas Sanjaya.

Kopi Robusta Pujungan, yang tumbuh subur di dataran tinggi dengan aroma kuat dan cita rasa khas, diyakini memiliki keunggulan alami untuk bersaing di pasar premium. Dukungan geografis ini menjadi modal dasar untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan.

Selain kopi, sektor peternakan kambing juga menjadi motor ekonomi yang menjanjikan. Potensi ekonomi tidak hanya datang dari produksi daging dan susu, tetapi juga dari hulu ke hilir, yakni dengan mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik bernilai jual tinggi.

“Saya ingin Tabanan tidak hanya menjadi lumbung beras, tetapi juga lumbung pangan Bali,” ungkap Bupati Sanjaya, menekankan perlunya riset dan pengelolaan terpadu agar hasil ternak dan pertanian mampu menembus pasar luar Bali.

Sanjaya menegaskan bahwa pertanian, peternakan, dan kerajinan adalah tiga pilar yang saling menguatkan. Untuk memperkuat hilirisasi produk, Pemkab berencana menggandeng Perusda.

Dukungan juga datang dari sektor kerajinan. Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, menyoroti kerajinan rajut karya ibu-ibu rumah tangga Pujungan. Produk rajut ini dinilai memiliki nilai seni tinggi dan bahkan telah diminati pembeli luar negeri.

“Kami ingin membantu agar bisa ikut pameran di Jakarta dan menjadi ikon kebanggaan Tabanan,” ujarnya, optimis terhadap potensi global kerajinan lokal ini.

Dengan semangat kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal, Desa Pujungan diharapkan menjadi contoh nyata desa yang mampu mengubah potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi berkelanjutan, mewujudkan visi Tabanan Era Baru: Aman, Unggul, dan Madani (AUM). ***

Berita Lainnya

Terkini