Menggugah Kesucian Hati: Pesan Penuh Makna di Idul Fitri Lapas Jember

Kalapas Jember Kristyo Nugroho menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan tersebut, sambil menekankan pentingnya momen Idul Fitri sebagai waktu untuk refleksi diri, mempererat tali silaturahmi, dan saling memaafkan.

31 Maret 2025, 23:13 WIB

Jember – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember menjadi saksi suasana penuh haru dan khidmat saat ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bersama petugas Lapas melaksanakan ibadah Sholat Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025,

Takbir yang bergema di halaman Masjid Al-Ikhlas Lapas Jember menjadi penanda kemenangan setelah satu bulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Suasana masjid dipadati oleh petugas dan warga binaan yang mengenakan pakaian muslim terbaik mereka, menciptakan pemandangan yang penuh kebahagiaan di pagi yang cerah.

Kepala Lapas Jember, RM. Kristyo Nugroho, memimpin jalannya acara dengan penuh semangat dan kebersamaan.

Dalam sambutannya, RM. Kristyo Nugroho menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan tersebut, sambil menekankan pentingnya momen Idul Fitri sebagai waktu untuk refleksi diri, mempererat tali silaturahmi, dan saling memaafkan.

Pihaknya juga berharap agar ibadah selama Ramadhan dapat diterima oleh Allah SWT, seraya mendorong warga binaan untuk terus meningkatkan kualitas diri.

Sholat Idul Fitri dipimpin oleh Ustadz Abdullah dari Kementerian Agama Kabupaten Jember, yang bertugas sebagai imam sekaligus khatib.

Dalam khutbahnya, Ustadz Abdullah mengajak semua warga binaan untuk menjaga kesucian hati pasca-Ramadhan dan menjadikan Idul Fitri sebagai momentum transformasi diri.

Pesannya berfokus pada pentingnya mempertahankan semangat Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari, serta mendorong warga binaan untuk menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan agama.

Setelah sholat selesai, suasana keakraban semakin terasa. Para warga binaan saling berjabat tangan, memohon maaf, dan berbagi harapan, dengan petugas Lapas turut berbaur menciptakan harmoni yang hangat.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam pembinaan mental dan spiritual warga binaan, sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan siap berkarya.***

Berita Lainnya

Terkini