Menikmati Eksotisme Alam dan Jejak Sungai Bengawan Solo Purba di Dusun Wotawati Gunungkidul

Untuk menuju Dusun Wotawati yang eksotis dan menyimpan sejarah bengawan solo purba, dari pusat Kota Yogyakarta jaraknya sekitar 75 kilometer. Jika ditempuh menggunakan sepeda motor atau mobil membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

20 Juni 2024, 11:00 WIB

Tatkala menyusuri Dusun Wotawati, yang dirasakan adalah suasana menyenangkan dan menyegarkan pikiran. Bagaimaman tidak, memiliki udaranya sejuk, lingkungannya pun rindang. Masyarakatnya ramah khas penduduk asli Yogyakarta. Mereka memamerkannya tatkala berpapasan dengan pengunjung dengan senyumannya yang tulus.

Pengunjung atau wisatawan, tidak hanya bisa melihat fakta sejarah masa lalu Sungai Bengawan Solo yang sekarang sudah berubah bentuk menjadi lembah, alam dan satwa lokal akan menyambut siapa pun yang berkunjung ke dusun tersebut.

Disampaikan Robby Sugihastanto, Dusun Wotawati ini sudah tercatat sebagai desa wisata di Gunungkidul.

‘Ensiklopedia Desa Muslim Pegayaman Bali, Profesor Made Bandem: Jadi Model Penulisan Sejarah Kampung Islam di Pulau Dewata

“Kami berharap banyak masyarakat berkunjung menikmati keindahan Wotawati,” harapnya.

Tidak saja bisa menikmati keindahan alam dan budaya masyarakat sekitar, Dusun Wotawati ini unik karena matahari terbit terlambat, dan terbenam lebih awal. Sinar matahari baru masuk Dusun Wotawati sekitar pukul 07.30 WIB, dan terbenam pukul 15.00 WIB. 

Saat ini Dusun Wotawati sedang bersiap menjadi tujuan wisata desa paling unik di Gunungkidul. Segala persiapan sebenarnya sudah terkomunikasikan dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten. Tetapi sentuhan pembangunan dari pemerintah untuk memperkuat Dusun Wotawati sebagai tujuan wisata tampaknya masih belum maksimal.

Sambut Iduladha 1445 H, Keraton Yogyakarta Meriahkan Lewat Hajad Dalem Gerebeg Besar di Empat Lokasi

Satu hal yang dirasa sangat penting untuk jangka pendek ini adalah sumber daya manusianya. Robby, menjelaskan, pendampingan sumber daya manusia di Dusun Wotawati sangat dibutuhkan. Sebut saja, pendidikan pemandu wisata. Kalau bisa, pendidikan pemandu wisata diselenggarakan di Dusun Wotawati agar masyarakat bisa ikut.

Sebenarnya, untuk memperkuat sumber daya manusia di desa wisata tersebut, Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Gunungkidul telah memiliki program pelatihan pemandu wisata.

“Kami ingin masyarakat setempat bisa memetakan potensi ekonomi kreatifnya agar berdampak positif terhadap aktivitas ekonomi di Dusun Wotawati,” jelas Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata Dinpar Gunungkidul Hari Susanto . ***

Berita Lainnya

Terkini