Jakarta – Dalam ruang gelap keberanian, terdapat serambi yang dipenuhi oleh bayang-bayang yang mengintai. Di sana, terdengar bisikan yang membelah keheningan, menyebarkan cerita palsu yang menciptakan luka dalam demokrasi.
Hoaks tentang pemilu melayang di udara seperti roh yang terkutuk, mencari mangsanya. Di balik layar, para penyebar hoaks menggerakkan jaringan gelap mereka, merangkai benang-benang tipu daya yang membingkai realitas palsu.
Kementerian Kominfo Januari 2024 setidaknya merilis total sebaran hoaks di platform digital sebanyak 2.882 konten. Secara rinci, Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi 1.325 konten di platform Facebook, 947 konten di platform X, 198 konten platform Instagram, 342 konten platform TikTok, 36 konten plattform Snack Video dan 34 konten platform Youtube.
Mimbar Bebas Akademik, Mewujudkan Harmoni dan Keberagaman
Indonesia sebagai negara mayoritas populasi muslim terbesar di dunia. Hal tersebut berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) yang bertajuk The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2024. RISSC mencatat, jumlah populasi muslim di Indonesia mencapai 240,62 juta jiwa pada 2023. Sehingga penting kita memaknai ajaran Islam yang hakiki, terutama fiqih muamalah dalam aktivitas keseharian, agar kita dapat menjalankan ajaran agama secara hakiki.
Fenomena hoaks pemilu yang melayang di ruang-ruang kehidupan masyarakat bak roh jahat yang menghantui, maka kita kembali pada ajaran Islam, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surah Al Hujurat ayat 11 yang artinya bahwa:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”,
Kepemimpinan Indonesia dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan