![]() |
Menkominfo Rudiantara dalam seminar nasional kebangsaan di Bali |
DENPASAR – Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengajak anak muda Indonesia untuk mulai menggunakan aplikasi digital buatan anak negeri atau produksi dalam negeri. Selain itu, Rudiantara mengharapkan kaum muda untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Pesantren Digital Indonesia Chapter Bali mengadakan Seminar Kebangsaan bertema “Penguatan Nasionalisme Melalui Pemanfaatan Dunia Digital untuk Mencetak Generasi yang Inovatif dan Produktif”.
Teknologi jika dimanfaatkan dengan baik akan membawa manfaat yang baik untuk perkembangan suatu bangsa. Salah satunya adalah dengan memasarkan produk-produk bisnis e-commerce.
“Situs perdagangan digital sangat efektif untuk menjual sebuah produk dan meningkatkan omset,” tandasnya belum lama ini.
Namun demikian, pasar e-commerce di Indonesia memiliki banyak tantangan seperti sumber daya manusia yang handal, masih banyaknya bisnis start up, perpajakan, perlindungan konsumen, membangun kepercayaan konsumen , logsitik, dan keamanan cyber.
Ia juga mengajak anak muda Indonesia untuk menggunakan aplikasi digital buatan anak negeri seperti aplikasi pesankita untuk meningkatkan nasionalisme. “Sudah saatnya anak muda di Indonesia beralih menggunakan aplikasi digital buatan anak negeri untuk mendukung gerakan nasionalisme,” tegasnya lagi.
Rudiantara mengungkapkan, saat ini pemerintah RI sedang dalam proses pembangunan Palapa Ring yaitu pembangunan serat optic fiber dibawah laut untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses internet.
“Pemerintah RI sedang gencar membangun palapa ring untuk mendukung penegmebangan teknologi di Indonesia,” ungkapnya .
Selain Rudiantara, hadir pula pembicara lainnya, Dr Dadang Hermawan (Ketua STIKOM Bali), Dr H Arya Sandhiyudha (Direktur Eksekutif MaCDIS), Khairul Mahfuz (Presiden Pesantren Digital Indonesia), dan Heri Sucipto (Pakar Cyber Crime Mabes POLRI).
Seminar Kebangsaan didukung elemen organisasi muslim di Bali seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Ikatan Cendekiawan Muslim Se Indonesia (ICMI), Kelompok Studi Ekonomi Islam FEB Universitas Udayana, dan Dewan Masjid Indonesia. (des)